korea by dewanti

Monday, February 17, 2014

Harganya Makin Kinclong, Benarkah Emas Kembali Berjaya?

Jakarta -Sepanjang tahun 2013 emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang paling aman alias 'safe haven' meskipun harganya jeblok. Bagaimana nasib 'si kuning' ini di tahun 2014 ini?
Marketing Manager Logam Mulia PT Antam Tbk Bambang Wijanarko mengungkapkan data menarik, soal emas di dua bulan pertama tahun 2014 ini.
"Belum genap dua bulan sudah kita lalui tahun 2014 ini, namun harga emas sudah naik lebih dari 5%," ungkap Bambang dalam keterangannya kepada detikFinance, Senin (17/2/2014).
Menurut Bambang, jika mengacu pasar London Metal Exchange (LME) pada 2 Januari 2014, harga emas berada di level US$ 1.225 per troy ounce. Sedangkan di 14 Februari 2014, sudah berada di US$ 1.320 per troy ounce.
"Kenaikannya mencapai 7,75% di LME. Demikian pula harga emas di dalam negeri, jika mengacu pada harga emas murni batangan Antam pecahan 100 gram tanggal 1 Januari 2014, Rp 485,500/gram dibanding hari ini tanggal 17 Februari 2014, Rp 511,500/gram, kenaikannya sudah 5,35%," papar Bambang.
Apa sebabnya?
Tahun lalu para pelaku pasar dibanjiri oleh berita-berita seputar perbaikan ekonomi AS yang ditandai dengan semakin membaiknya indeks konsumsi dan tingkat pengangguran di AS yang mendorong pemerintah AS dan Bank Sentral AS untuk segera mengakhiri stimulus pembelian obligasi dan mulai melakukan pengetatan likuiditas. Hal ini memicu penguatan dolar terhadap beberapa mata uang utama dunia dan juga terhadap komoditas safe haven seperti emas dan perak.
"Namun apa yang terjadi di awal 2014 rupanya tidak sesuai dengan apa yang dikabarkan sebelumnya, indeks tingkat pengangguran AS bulan Februari 2014 masih jauh dari harapan, pun demikian indikator-indikator lainnya, yang menyebabkan Gubernur Federal Reserve (Bank Sentral AS) yang baru, Janet Yellen urung menghentikan stimulus dalam waktu dekat. Pergerakan dolar AS pun berbalik arah dan harga emas terus menguat," papar Bambang.
Benarkah emas kembali berjaya?
Harga emas dunia diprediksikan akan berada di level US$ 1.300-1.400 per troy ounce tahun 2014. Emas tahun 2014 ini akan dipengaruhi oleh permintaan terutama di negara bagian Timur dunia.
Mengapa bagian Timur? Pada tahun 2013, harga emas yang sempat jatuh membuka kesempatan untuk pelaku pasar emas di kawasan timur dunia ini seperti China dan Asia Tenggara untuk mengkoleksi emas lebih banyak.
"Jadi 2013 merupakan tahun pertama di mana China menjadi konsumen emas nomor 1 dunia mengalahkan India. Emas masuk ke Cina melalui Hong Kong. Regulasi pajak impor emas di India yang diterapkan untuk menekan defisit neraca perdagangan negara tersebut menyebabkan impor emas India pada 2013 turun drastis," kata Bambang.
Namun secara keseluruhan, dari perhitungan sederhana supply-demand terlihat jelas bahwa berapapun emas yang dilepas oleh Barat, maka akan selalu terserap habis oleh Timur. Permintaan emas di dunia ini terutama oleh China dan negara-negara emerging market masih sangat tinggi. Dan kecenderungan budaya Timur yang cenderung konservatif, di mana mereka menyimpan emas memang untuk kepentingan jangka panjang dan lindung nilai
"Akhir kata, bagi kita masyarakat Indonesia yang saat ini baru mulai tumbuh kesadaran untuk menabung emas, jangan sampai ketinggalan momentum, jangan sampai ketinggalan kereta, sedikit-demi sedikit cadangkan sebagian portofolio anda ke emas batangan," tuturnya.(detik.com)