Jakarta -Akhir pekan lalu (14/02) IHSG ditutup menguat terbatas. IHSG ditutup menguat 16,38 poin ke level 4.508,04 atau naik 0,36%. Investor masih merespon keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7.5% di tengah rilisnya data ekonomi China seperti inflasi di negara tersebut masih stagnan di level 2,5% dan PPI yang mengalami penurunan menjadi -1.6% dari sebelumnya -1.4%. Sektor yang memimpin penguatan IHSG adalah sektor properti yang naik 1.20%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 44 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street pada akhir pekan juga berhasil ditutup menguat, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,79% ke 16.154,39, Indeks S&P naik 0,48% menjadi 1.838,63 dan indeks Nasdaq juga menguat 0,08% ke level 4.244,03. Penguatan pada bursa AS di tengah rilis data produksi industri yang mengalami penurunan dari 0.3% MoM menjadi -0.3% MoM. Di samping itu, data produksi manufaktur yang juga mengalami penurunan menjadi 1.3% YoY dari sebelumnya 2.6% YoY.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif masih dengan kecenderungan menguat terbatas namun tetap waspada terhadap aksi profit taking. Sementara bursa Asia pagi tadi dibuka mixed. Secara teknikal, IHSG membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak ke atas dengan histogram positif memanjang dan indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.477 dan resistance di level 4.566.(detik.com)