INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (5/3/2013). Penguatan seiring indeks S&P yang memantul ke atas dari level terendah.
Investor telah terlatih dalam beberapa tahun terakhir. Mereka cepat mengabaikan krisis politik untuk melakukan pembelian. Meski kami melihat krisis geopolitik di Mesir dan Suriah serta Ukraina," kata Jeffrey Kleintop dari LPL Financial seperti mengutip cnbc.com.
Indeks S&P sempat terpuruk karena tertekan krisis geopolitik di Ukraina. Indeks S&P naik 1,5% ke 1.873,91, indeks Dow Jones menguat 1,4% ke 16.395,88 dan indeks Nasdaq naik 1,7% ke 4.351,97.
Investor sempat khawatir dengan keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina. Hal ini akan memicu eskalasi langsung agresi militer.
Sementara Menlu AS, John Kerry di Kota Kiev, Ukraina mengutuk rencara agresi militer Rusia tersebut. Gesekan politik ini sempat memicu investor menarik dananya dari aset berisiko. Mereka masuk ke emas dan dolar serta Treasury.
Indeks S&P sempat terjun dari rekor tertinggi selama 2014 di 1876,23 setelah naik 1,5%. Namun dengan aksi beli yang datang lagi telah membawa indeks ke area positif. Penguatan mendapat dukungan dari saham sektor kesehatan dan keuangan.
Dolar AS naik tipis dan imbal hasil Treasury naik 10 basis poin ke 2,699 persen. Minyak mentah AS naik 1,5% ke US$103,33 per barel. Harga emas merosot 0,9% ke US$1.227,90 per troy ons.