Jakarta -Tensi di Ukraina mereda, pasar saham global naik. Sedikit meredanya tensi panas di Ukraina membawa angin segar bagi pasar saham global, baik di Asia Pacific, Eropa serta Amerika. Pernyataan resmi Presiden Russia Vladimir Putin bahwa Moskow tidak berniat untuk menduduki Crimea serta diakhirinya latihan militer Russia membuat situasi di Ukraina sedikit tenang. Indeks MSCI Asia Pacific kemarin naik +0.2% sementara indeks MSCI Emerging Market +0.6% dan indeks Stoxx Europe 600 +2.1%.
Rebound nya pasar global ini juga berpengaruh positif terhadap pasar saham Indonesia, dimana pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +0.37% ke level 4,601 meski investor asing mencatatkan posisi net sell sebesar IDR 89.1 miliar. Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor Property (+1.72%) dan Pertambangan (+1.70%) sementara sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah sektor Barang Konsumsi (-0.59%) dan Manufakturing (-0.25%). Sementara itu, saham yang menjadi index leader adalah BBCA (+5.3%), MEGA (+3.2%) dan INCO (+5.4%); dan saham yang menjadi index laggard adalah BBRI (-1.1%), UNVR (-0.9%) dan ICBP (-1.8%).
Ke pasar saham Amerika, kemarin indeks S&P 500 yang naik +1.5% mencatatkan posisi all-time-high di level 1,873. Selain itu, indeks DJIA juga naik +1.4% ke level 16,395. Kenaikan ini selain disebabkan situasi Ukraina yang membaik juga ditopang oleh kenaikan sejumlah saham di sektor teknologi dan retail. Harga saham Qualcomm Inc. naik +3.4% terkait rencana perseroan menaikan dividen serta akan melakukan buy back saham serta harga saham Abercrombie & Fitch Co. naik +6.7% terkait upgrade rating yang dilakukan Credit Suisse.
Indeks Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,5804,620). IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 4,580. Indeks berpeluang untuk dapat melanjutkan penguatannya dan bergerak menuju reisstance level terdekat di 4,620. Namun RSI yang tampak bergerak keluar dari wilayah overbought berpotensi menghambat laju penguatan indeks dan melanjutkan konsolidasi yang terjadi selama beberapa hari terkahir. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.(detik.com)