Jakarta -Bank Indonesia (BI) mengungkapkan cadangan devisa (cadev) diperkirakan mencapai kisaran US$ 102 miliar pada akhir bulan Februari 2014. Angka tersebut naik dari posisi sebelumnya yang sebesar US$ 100,6 miliar.
"Di atas US$ 102 kayaknya untuk cadev," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo di kantornya, seperti dikutip detikFinance, Jumat (7/3/2014).
Ia menuturkan, secara keseluruhan kondisi perekonomian memang lebih bagus dari bulan sebelumnya. Oleh sebab itu, aliran modal masuk (capital inflow) lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Kita sama-sama mengikuti bahwa ternyata capital inflow dari luar negeri, Indonesia sampai dengan akhir Februari sampai year to date itu sudah lebih besar dibandingkan dengan inflow sepanjang tahun 2013," ujarnya.
Tercatat ada sebesar Rp 36 triliun aliran modal yang masuk dalam bentuk surat utang negara (SUN). Ini pun merupakan akibat ada kepercayaan pelaku usaha terhadap pasar keuangan di dalam negeri.
"Ini karena ada confident terhadap Indonesia," kata Agus.
Di samping itu nilai tukar rupiah terlihat menguat cukup stabil atau lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Hal ini terjadi seiring dengan penurunan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (cad).
"Termasuk juga lihat pasar modal, juga mengalami gairah baik dan kuat," imbuhnya.
Pada 31 Desember 2013, cadangan devisa Indonesia berada di US$ 99,3 miliar dan naik menjadi US$ 100,65 miliar di akhir Januari 2014. (detik.com)