Jakarta -Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah kembali melemah hingga Rp 11.300. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut faktor menguatnya rupiah akibat fundamental ekonomi yang makin membaik.
"Kita lihat ini dan kita akan jaga supaya stabilitas dan volatilitasnya itu dalam kondisi yang baik. Namun memang kondisi daripada indikator-indikator ekonomi kita menunjukkan perbaikan tentu akan tercermin dari nilai tukar yang lebih kuat jadi kita menyambut baik bahwa di antara negara-negara berkembang Indonesia termasuk negara yang fundamental ekonominya terus mengalami perbaikan," kata Agus.
Agus menyampaikan, hal tersebut saat ditemui wartawan usai melaksanakan Shalat Jumat di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (7/4/2014).
Menurut Agus lebih jauh, BI memahami di dunia bahwa selain melihat fundamental ekonomi jika Indonesia siap memasuki tahun politik. Namun, kabar positifnya sambung Agus adalah modal masuk yang cukup deras juga terjadi.
"Dalam terutama juga perhatian-perhatian kita dalam tahun 2014 sebagai tahun politik tetapi melihat incoming flow daripada dana-dana asing, investment masuk itu menunjukkan confident pada Indonesia kita sambut baik," tuturnya.
Bank sentral, sambung Agus juga terus mewaspadai konflik yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi negara Eropa akan terganggu.
"Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi di Eropa dan bagaimana pengaruhnya terhadap indikator harga minyak atau pun lainnya tetapi kalau kondisi sekrang yang sudah mulai mereda itu tentu kita sangat harapkan jadi kita mengharapkan kalau ada selisih itu, bisa diatasi dengan diplomasi tidak akan membawahi dampak ekonomi regional dan global," paparnya. (detik.com)