INILAHCOM, Jakarta - Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan Kamis (12/6/2014). Pasar merespon negatif terhadap langkah Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, ketegangan di Irak yang meningkat menjadi faktor pemicu lainnya. Pada penutupan perdagangan bursa saham AS Kamis dini hari tadi, melemah disertai dengan penurunan indeks Dow Jones lebih dari 100 poin. Melemahnya bursa AS telah mematahkan rekor kenaikan sebelumnya secara berturut-turut.
Indeks Nikkei turun 150,68 poin atau 1% ke 14.919,57, indeks Hang Seng turun 108,79 poin atau 0,47% menjadi 23.148,50, indeks Kospi melemah 2,06 poin atau 0,10% menjadi 2.012,61 dan indeks ASX 200 turun 25,79 poin atau 0,47% menjadi 5.429,10.
Sementara Bank Dunia telah mengumumkan kemarin, untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8%. Angka tersebut merupakan penurunan dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 3,2%.
Sedangkan dampak dari ketegangan di Irak mampu melemahkan pasar saham Turki yang turun lebih dari 3%. Militan Sunni melakukan penyerangan di Mosul dan menyandera sekitar 80 warga setempat. Pemerintah Turki sendiri telah menyerukan pertemuan darurat NATO dengan memberikan peringatan untuk melakukan serangan balik.
Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi, bursa saham AS turun disertai dengan melemahnya indeks Dow Jones yang harus turun lebih dari 100 poin. Indeks S&P 500 melemah 6,90 poin atau 0,35% ke 1.943,89, indeks Dow Jones turun 102,04 poin atau 0,60% ke 16.843,88 dan indeks Nasdaq melemah 6,06 poin atau 0,14% menjadi 4.331,93. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sedangkan pada pembukaan perdagangan hari ini, bursa saham Asia turut melemah. Indeks Nikkei turun 150,68 poin atau 1% ke 14.919,57, indeks Hang Seng turun 108,79 poin atau 0,47% menjadi 23.148,50, indeks Kospi melemah 2,06 poin atau 0,10% menjadi 2.012,61 dan indeks ASX 200 turun 25,79 poin atau 0,47% menjadi 5.429,10.