korea by dewanti

Thursday, June 12, 2014

Pilih Saham Tak Biasa Bagi Dividen?

INILAHCOM, Jakarta – Pembagian dividen dinilai tak berpengaruh pada pergerakan harga saham. Kecuali, saham dari emiten yang baru pertama kali atau belum terbiasa membagikan dividen.
Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital mengatakan, pembagian dividen, memang agak menolong pergerakan suatu saham. "Tapi, bagi perusahaan yang sudah terbiasa membagikan dividen, biasanya tidak berpengaruh," katanya kepada INILAHCOM.
Yuganur mencontohkan saham PT Energi Mega Persada (ENRG) yang dikabarkan akan membagi dividen. "Ini baru berpengaruh. Sebelumnya, ENRG merupakan perusahaan rugi tapi sekarang dikabarkan akan membagi dividen. Bagaimana ceritanya?" ujarnya.
Jika benar mau membagikan dividen, kata Yuganur, dalam sebulan ke depan, ENRG bisa terdongkrak hingga Rp120-an dari level Rp92 per saham saat ini. "Dalam konteks ini, baru dividen menolong karena sentimen tadinya negatif karena merupakan perusahaan rugi, menjadi positif," ucapnya.
Di antara saham-saham berdividen lainnya berasal dari grup Ciputra. "Secara teknikal, saya rekomendasikan long term buy untuk saham-saham grup Ciputra yang berdividen. Untuk jangka menengah saya rekomendasikan hold," tuturnya.
Salah satunya adalah saham PT Ciputra Properti (CTRP). Secara fundamental, kata dia, Price to Earnings Ratio (PER) CTRP di level 36 kali. Angka ini relatif mahal dengan Return on Equity (RoE) 2,6%. "Secara umum, saham-saham grup Ciputra relatif mahal dan tidak begitu profitable secara rasio. Tapi, dividen bisa menjadi pemanis sehingga harga sahamnya berpeluang terdongkrak," tuturnya.
Sementara itu, PER PT Ciputra Development (CTRA) di level 18 kali dengan RoE 9%. Target harganya, Rp1.300 untuk jangka menengah. Untuk 3-6 bulan, boleh masuk di saham-saham Ciputra. "Untuk jangka pendek, sepekan ke depan, mungkin level Rp1.150 mungkin bisa dicapai untuk CTRA," ucapnya.
Apalagi, kata Yuganur, presentase dividen terhadap kenaikan harga saham CTRA kemungkinan lebih besar dibandingkan CTRP. Sebab, faktor dividen pada CTRP belum begitu berpengaruh. "Untuk CTRP, saya rekomendasikan beli untuk medium term di Rp690 dan jika mau jual di Rp920 dalam sebulan ke depan. Saya rekomendasikan hold untuk CTRP," tuturnya.
Hanya saja, Yuganur menggarisbawahi, sektor properti sedang alami longterm down trend seiring minimnya katalis positif. Karena itu, efek dividen kemungkinan juga lebih besar pada saham PT Ciputra Surya (CTRS).
Support CTRS di Rp2.400 dan resistance Rp2.900 dalam sebulan. Secara fundamental, saham ini murah dengan PER 9,38 kali dan RoE 21%. "Saham ini sangat murah dan profitable perusahaanya. Saya kira, di grupnya, saham ini yang menjadi top topic. Saham ini punya momentum untuk bermain pendek ke menengah. Untuk jangka panjang, target CTRS bisa mencapai Rp3.300 per saham," ungkap dia.
Saham berdividen lain adalah PT Medco Energy (MEDC) dengan support di Rp3.200 dan resistance di Rp3.500 dalam sebulan. "Saya rekomendasikan beli saham MEDC baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang," tuturnya.
Sementara itu, saham PT Electronic City Indonesia (ECII) sudah turun setengah harga dari Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO). Meski sudah turun, PER-nya masih tetap mahal 24 kali dengan EoE 6%. "Jadi, saham ini mahal dan tidak profitable. Tak ada rekomendasi untuk ECII. Apalagi, laju teknikalnya tidak bisa dilihat trennya seperti apa," tandas dia.
Untuk ECII, kata dia, harus dikempit lama untuk kembali ke harga IPO, setahunan. Bagi yang punya saham ini tetap berharap saja. "ECII merupakan emiten yang menjual konsumer elektronik keluarga," tuturnya.
Akan tetapi, bagi Yuganur, saham PT Ace Hardware Indonesia (ACES) lebih menarik di sektornya dibandingkan ECII. "Memang harga saham ACES saat ini agak turun, tapi RoE besar 26% dengan PER 27 kali. Jadi, saham ini memang mahal tapi perusahaannya profitable berbeda dengan ECII yang kurang profitable," timpal dia.
Yuga merekomendasikan beli saham ACES dengan target support di Rp860 dan resistance di Rp990 dalam sebulan ke depan. "Saya rekomendasikan beli baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang," imbuh Yuganur.