Jakarta - Kebijakan moneter berupa kenaikan suku bunga acuan harus juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya jika pertumbuhan ekonomi terganggu maka target untuk menuntas kemiskinan dan pengangguran akan sulit dilakukan.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan sekarang inflasi sudah terkendali dan nilai tukar rupiah sudah stabil. Sehingga menurutnya tidak perlu lagi menaikkan suku bunga.
"Kalau di lihat inflasi terkendali, kurs sudah stabil, kenapa harus terus-terusan naikkan BI Rate? Dampaknya akan berat ke pertumbuhan," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Kamis (10/10/2013)
Ia menuturkan, pemerintah terus mengimbangi kebijakan moneter yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) dengan kebijakan fiskal. Tujuannya agar tetap, kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas.
"Pemerintah intinya kebijakan fiskal akan sertai kebijakan moneter sehingga tumpuan perbaikan ekonomi ini tidak hanya pada instrumen moneter. Kalau instrumen moneter nanti pengangguran kemiskinan tidak bisa di-address dengan baik," paparnya.
Kebijakan fiskal yang sudah dikeluarkan untuk mengimbangi hal itu adalah keringan pajak untuk perusahaan padat karya. Menurut Bambang, hal itu cukup ampuh untuk menahan kenaikan suku bunga.
"Kebijakan yang lebih baik terkait fiskal dan perpajakan," ungkapnya.