INILAH.COM, Jakarta Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi menguat dalam rentang konsolidasi untuk uji resisten di 4.225 dengan support 4.160. Enam saham bisa dimainkan. Apa saja?
Pada sesi pertma perdagangan Jumat (10/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 28,6 poin (0,68%) ke posisi 4.229,813. Intraday terendah 4.190,563 dan tertinggi 4.232,036.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, IHSG kemarin bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas 27 poin namun ditutup flat di 4.201,218 atau menguat tidak sampai 1 poin. "Penguatan saham unggulan perbankan, properti, dan pertambangan sempat membawa IHSG ke posisi 4.216,822 sebelum tertekan akibat memburuknya pasar saham kawasan Asia," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Bursa saham Asia mendapat tekanan negatif dari data inflasi China Desember yang melambat menjadi 2,5% dari bulan sebelumnya 3%. "Aksi beli kembali atas saham-saham yang sensitif dengan interest-rate dipicu keputusan BI yang menahan tingkat bunga acuan (BI Rate) di 7,5%," ujarnya.
BI juga, lanjut David, memperkirakan current account deficit kuartal IV-2013 membaik di mana diperkirakan rasionya turun di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,5%.
"Asing mulai mengalirkan dananya ke pasar saham tercermin dari nilai pembelian bersih asing mencapai Rp131,34 miliar," tuturnya.
Sementara Wall Street tadi malam, kata dia, bergerak bervariasi dan indeks saham utama zona Euro ditutup di teritori negatif menyusul pernyataan Presiden European Central Bank (ECB) yang menilai perekonomian Zona Euro belum keluar dari krisis. "ECB kembali menahan tingkat bunga acuannya 0,25%," ungkap dia.
Di Wall Street indeks DJIA terkoreksi tipis 0,11% di 16.444,76 dan indeks S&P menguat tidak sampai satu poin di 1.838,13. Pasar di Wall Street tengah menanti data tenaga kerja AS yang keluar akhir pekan ini di mana diperkirakan tingkat pengangguran 2013 sebesar 7%. "Angka jobless claims pekan lalu turun 15 ribu menjadi 330 ribu," ucapnya.
Lebih jauh David memperkirakan, pada perdagangan Jumat ini pergerakan IHSG masih berpeluang menguat dalam rentang konsolidasi. "IHSG kembali akan menguji resisten di 4.225 dan support di 4.160.
Secara teknikal, kata dia, support pertama indeks di level 4.160 dan support kedua di 4.110. Di sisi lain, resistance pertama di angka 4.225 dan resistance kedua di level 4.250.
Di atas semua itu, David menyodorkan enam saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp7.250-7.450, trading buy, stop loss di Rp7.200;
- Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dalam kisaran Rp3.800-3.975, trading buy, stop loss di Rp3.700;
- Saham PT Timah (TINS) dalam kisaran Rp1.330-1.420, trading buy, stop loss di Rp1.300;
- Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp930-985, buy on weakness, stop loss di Rp910;
- Saham PT Kimia Farma (KAEF) dalam kisaran Rp650-720, trading buy, stop loss di Rp620; dan
- Saham PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dalam kisaran Rp1.100-1.140, trading buy, stop loss di Rp1.090.