korea by dewanti

Friday, January 10, 2014

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat Setelah Lemah 3 Hari

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan, jelang eksekusi tapering off oleh The Fed. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,11% ke level 16.444,76, sementara S&P 500 naik sebesar +0,03% ke posisi 1.838,13. Sedangkan indeks saham Asia, pagi ini dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sebesar -0,67% ke 15.771,12. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka turun -0,25% ke 1.941,24.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -0,47% ke level US$87 per barel. Sedangkan harga emas Comex juga turun -0,07% ke posisi 1.228,60 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,7% pada 2013 lalu, atau merupakan yang terbesar kedua di dunia.
Sementara dipertahankannya suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5% bisa memberikan sentimen positif bagi sektor riil dalam negeri. Di sisi lain, langkah yang diambil Bank Indonesia (BI) tersebut juga memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski begitu, ancaman datang dari hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyetujui pemangkasan stimulus, setelah sejumlah data menunjukkan pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas IHSG masih akan bergerak mixed dan berpotensi menguat setelah melemah dalam tiga hari dan membentuk hammer. Inverted head and shoulders pattern masih valid jika indeks bisa bertahan di support 4.160.
Kisaran indeks hari ini akan berada dalam support 4.188 dan resistance 4.216/4.230. (detik.com)