korea by dewanti

Friday, February 21, 2014

Tarif Listrik dan Elpiji Naik, Harga Makanan dan Minuman Menanjak 15%

Jakarta -Para pelaku usaha industri makanan dan minuman telah menaikan produknya sebesar 10-15% sejak Januari 2014. Kenaikan ini dipicu banyak hal.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMI) Adhi Lukman mengatakan, saat harga BBM naik tahun lalu, pengusaha makanan dan minuman menahan harga makanan dan minuman agar tidak naik.
"Itu sebetulnya tahun lalu dari BBM naik kita ingin naikkan tapi jangan dulu karena menjelang lebaran," kata Adhi saat ditemui di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis malam (20/2/2014).
Lalu pada tahun ini, pengusaha makanan dan minuman seolah kena 'pukulan' beberapa kali sehingga memaksa mereka menaikan harga. Adhi mengatakan, di awal tahun para pelaku industri ini dihantam oleh upah buruh yang naik.
Selain itu juga kurs rupiah yang melemah yang berdampak ongkos produksi naik khususnya untuk produk yang berbahan baku impor.
"Kena lagi (kenaikkan) gas, PLN (listrik). Januari ini banyak kepanikan yang berimbas ke harga," keluhnya.
Pengusaha makanan dan minuman berusaha memutar otak mengantisipasi hal ini. Akhirnya, mau tidak mau mereka harus menaikan harga demi keberlangsungan industri. Kenaikkan produk makanan dan minuman berkisar di harga 10-15%.
"Contohnya produk yang tertutama yang mengandung gula tinggi, karena kita masih impor. Yang mengandung terigu. Susu. Juga luar biasa itu, naiknya kira-kira 10-15%," tutup Adhi. (detik.com)