Jakarta -Tampaknya IHSG mencoba untuk tetap bertahan di zona hijau meski secara teknikal telah mengindikasikan kian dekatnya pada area overbought. Bahkan dalam ulasan sebelumnya telah kami sampaikan bahwa IHSG terindikasi mulai terbatasnya kenaikan dan cenderung berbalik melemah jika sentimen yang ada tidak cukup mendukung. Apalagi, pola yang sama pernah terjadi di minggu 4 Januari sehingg waspadai potensi downreversal. Sentimen yang ada memang tidak terlalu mendukung seperti perkiraan kami dimana data-data dari Eropa dan AS sebelumnya menunjukkan penurunan sehingga membuat laju kedua bursa saham tersebut mulai terbatas. Tetapi, IHSG ternyata mampun bergerak kontrarian. Laju Rupiah yang melemah tipis juga tidak menghalau kenaikan IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4592,65 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan menyentuh level 4559,33 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4592,65. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (20/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4542-4578 dan resistance 4610. Berpola menyerupai three inside up sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic berbalik dari downreversal. IHSG mampu bertahan di atas kisaran support (4535-4548) namun, kali ini berhasil melampaui kisaran resisten (4575-4582). Masih adanya harapan positif membuat IHSG bertahan di zona hijau. Meski ada peluang kenaikan lanjutan namun, berharap tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking. Tetap waspadai potensi downreversal karena aksi profit taking (bila ada).(detik.com)