korea by dewanti

Friday, April 4, 2014

BRI Sumbang Dividen Terbesar di Antara Bank BUMN Lainnya

Jakarta -Tahun ini, BRI membagikan dividen sebesar Rp 6,35 triliun atau sebesar 30% dari laba bersih BRI tahun buku 2013. Nilai tersebut merupakan yang terbesar dari perbankan milik pemerintah.
"Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014 beberapa waktu lalu, pemegang saham menetapkan dividend pay-out ratio sebesar 30% dari laba bersih BRI Tahun Buku s013 atau sekitar Rp 6,35 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali dalam keterangan persnya, Jumat (4/4/2014).
Ali mengatakan, nilai dividen tersebut terus mengalami kenaikan secara signifikan sejak tahun 2010 lalu. Pada 2010, dividen BRI sebesar Rp 2,29 triliun. Kemudian pada 2011 BRI menyetor dividen sebesar Rp 3,01 triliun. Tahun 2012, BRI menyetor deviden sebesar Rp 5,55 triliun. Tahun ini, untuk tahun buku 2013, BRI menyetor dividen sebesar Rp 6,35 triliun.
"Apabila dibandingkan dengan sesama bank BUMN, maka BRI adalah penyumbang dividen terbesar di sektor perbankan. Hal tersebut menyusul kinerja perseroan yang terus mengkilap sejak 2005 lalu," ujar Ali.
Dikatakannya, dengan demikian, dividen yang disetorkan BRI kepada pemerintah telah menyumbang 15,87 % dari target penerimaan negara dari dividen BUMN.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pada APBN 2014 penerimaan dividen BUMN ditargetkan sebesar Rp 40 triliun, dimana Rp 10,3 triliun diantaranya berasal dari perbankan, sedang sisanya sebesar Rp 29,7 triliun dari BUMN non perbankan.
Menurut Dahlan, target tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan lebih tinggi dibanding setoran dividen APBN 2013 lalu yang ditetapkan Rp 36,5 triliun.
Besaran target dividen tersebut memang selaras dengan pencapaian laba dari 140 perusahaan BUMN di Indonesia tahun 2013 lalu yang mampu meraup laba bersih senilai Rp 150,7 triliun, melebihi target yang ditetapkan yakni senilai Rp 150 triliun. Padahal pencapaian itu diraih justru ditengah ketidakstabilan ekonomi Indonesia tahun lalu.
"Kalau ditotal dari semua bank BUMN, maka target dividen itu sudah tercapai, bahkan melebihi, sebab hampir menyentuh Rp 15 triliun," jelas Ali.
Meski kontribusi dividen BRI kepada negara cukup signifikan, komitmen pemegang saham untuk mengembangkan bisnis BRI justru ikut menguat. Melalui RUPST, beberapa waktu lalu, pemegang saham sepakat menetapkan sebesar 49% atau Rp 10.368.473.716.542,00 sebagai laba ditahan dari laba bersih BRI Tahun Buku 2013 yakni sebesar Rp 21.160.150.441.920,00.
Laba ditahan itu guna memperkuat ekspansi perusahaan utamanya di sektor usaha mikro. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BRI hingga 2013 juga tercatat masih sangat kuat yakni sebesar 16,99%, setelah memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. (detik.com)