korea by dewanti

Friday, May 9, 2014

First Asia Capital: IHSG Bergerak Variasi

Jakarta -IHSG pada perdagangan kemarin cenderung bergerak di teritori negatif, sempat melemah 16 poin di sesi pertama namun ditutup flat di 4860,889. Aksi jual asing yang mencapai Rp135,5 miliar menahan laju penguatan indeks yang hari sebelumnya naik 0,5%. Aksi beli masih mendominasi saham tambang logam Vale Indonesia (INCO) menyusul lonjakan harga nikel dunia hingga 6% di USD19786/ MT, tertinggi dalam dua tahun terakhir, menyusul dihentikannya sementara operasi tambang Vale SA di Kepulauan Kaledonia Baru akibat longsor di daerah tambang.
Saham-saham yang sensitif interest rate seperti properti, jasa konstruksi dan semen juga menguat menyusul keputusan bank sentral yang kembali menahan BI Rate di 7,5%. Namun penguatan cenderung terbatas mengingat perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. BI telah merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,1%-5,5% dari proyeksi sebelumnya 5,5%-5,9%.
Melambatnya propsek pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama dipicu kinerja ekspor yang merosot turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS. Rupiah kemarin melemah 0,8% atas dolar AS di Rp11624. Di sisi lain kinerja pasar saham kawasan Asia kemarin cenderung positif dipicu data China yakni suprlus neraca perdagangan Apppril yang mencapai USD18,46 miliar. Sementara Wall Street tadi malam cenderung terkoreksi. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing melemah 0,14% dan 0,40%. Sedangkan indeks DJIA menguat tipis 0,2% menyusul koreksi di saham utilitas dan energi akibat aki ambil untung.
Pada perdagangan akhir pekan IHSG masih akan bergerak bervariasi dengan support di 4840 dan resisten di 4890 rawan terkoreksi menyusul minimnya insentif positif di tengah nilai tukar rupiah yang kembali melemah.
 
IHSG : S1 4840 S2 4820 R1 4890 R2 4930
 
Saham Pilihan
ASII 7400-7600 BoW, SL 7100
INCO 3950-4150 TBU, SL 3700
JPFA 1305-1400 TB, SL 1300
CTRA 1020-1070 TB, SL 970
PTPP 1845-1960 TB, SL 1835
INTP 21700-22500 TB, SL 21500
ANTM 1175-1220 BoW, SL 1160
 
sumber:detik.com