korea by dewanti

Thursday, June 26, 2014

Trust Securities: Banyak Saham Harganya Sudah Rendah

Jakarta -Lagi-lagi harapan akan berlanjutnya kenaikan IHSG tampaknya belum terwujud seiring imbas pelemahan pada sejumlah bursa saham global setelah merespon kembali meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Belum lagi pernyataan pejabat negara ini yang mengatakan pelemahan Rupiah memang diperlukan untuk meningkatkan ekspor membuat laju Rupiah kian terpuruk dan tentu saja memberikan imbas negatif pada laju sejumlah saham. Terutama untuk para emiten yang memiliki biaya dalam bentuk valas maupun memiliki utang dalam bentuk valas. Kekhawatiran lain ialah mengenai penilaian terhadap neraca perdagangan yang mungkin bisa terganggu dengan lonjakan harga minyak dunia dan pelemahan Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4875,02 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4838,98 (level terendahnya) di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4838,98. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (26/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4825-4830 dan resisten 4865-4895. Inverted hammer di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R gagal bertahan naik. IHSG berakhir di bawah kisaran target support (4840-4855) meski sebelumnya sempat mampir di kisaran target resisten (4871-4880). Belum adanya sinyal positif pada IHSG membuat IHSG rawan terjadi pelemahan lanjutan meski sudah di area oversold. Namun demikian, posisi IHSG juga mampu menawarkan posisi entry yang menarik seiring kembali rendahnya harga-harga saham.(detik.com)