korea by dewanti

Friday, October 25, 2013

IHSG Cenderung Naik ke 4.595 di Awal Sesi I

INILAH.COM, Jakarta - IHSG menguat lagi ke 4.595,26 di awal sesi I perdagangan Jumat (25/10/2013). Indeks langsung melemah dari level pembukaan di 4.594 namun memantul ke atas setelah menyentuh level 4.578,96.
Volume perdagangan sebesar 390,57 juta saham senilai Rp493,6 miliar. Sebanyak 81 saham menguat, 39 saham melemah dan 82 saham stagnan.
Saat ini IHSG cenderung positif dengan lebih tinggi 0,0090% atau 0,4 poin. Pergerakan IHSG sangat fluktuatif di akhir pekan kali ini.
Investor asing mengalami net sell Rp17 miliar. Indeks LQ45 lebih tinggi 0,04%, indeks JII masih stagnan, indeks ISSI naik 0,1%, indeks SMinfra18 naik 0,2% dan IDX30 naik 0,04%. Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor konsumen 0,2% disusul saham sektor keuangan0,1%. Pelemahn tertinggi terjadi pada saham sektor aneka industri 0,6%, disusul saham sektor perkebunan 0,3%.
Saham yang menguat seperti saham ITMG naik Rp500 ke Rp32.000, ICBP naik Rp200 ke Rp11.250, ADES naik Rp175 ke Rp3.075, ULTJ naik Rp150 ke Rp5.000, BBNI naik Rp50 ke Rp4.775. Untuk saham yang melemah seperti saham AALI turun Rp250 ke Rp20.650, INTP turun Rp200 ke Rp20.300, PTBA turun Rp150 ke Rp13.350, SILO turun Rp100 ke Rp10.100, TBIG turun Rp100 ke Rp5.450.
Sementara bursa saham AS naik pada perdagangan Kamis (24/10/2013). Data kuartalan dan data ekonomi China menopang penguatan. Indeks Dow Jones naik 0,6% ke 15.509,21, indeks S&P naik 0,3% ke 1.752,07 dan indeks Nasdaq menguat 0,3% ke 3.928,96. Indeks Dow Jones dan Indeks S&P naik dalam tiga pekan terakhir.
Data klaim pengangguran pekan terakhir turun 12.000 ke 350.000 dari pekan lalu 340.000. Defisit perdagangan AS melembar sebesar 0,4% menjadi US$38,9 miliar di bulan Agustus. Kenaikan kurang tajam karena ekspor merosot. Sedangkan ekspektasi ekonom sebesar US$39,5 miliar.
Sedangkan IHSG berakhir naik 1,06 persen atau 48,3 poin menjadi 4.594,84 pada perdagangan Kamis (24/10/2013) kemarin. Investor asing mengalami net buy mencapai Rp154 miliar. Volume perdagangan mencapai 5,8 miliar saham senilai Rp6,1 triliun.