INILAH.COM, Jakarta Para pemodal di bursa saham disarankan berpikiran terbuka tentang kemungkinan tercapainya resistance IHSG di level 4.700-4.800 sebelum terkoreksi. Mengapa?
Pada perdaganganKamis (24/10/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 48,35 poin (1,06%) ke posisi 4.594,845. Intraday terendah 4.533,347 dan tertinggi 4.594,845.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatkan, masalah hari ini ternyata harga saham sudah bergerak ke mana-mana. "Terpaksa, saya disiplin untuk positioning saham di harga yang sudah tinggi," kata dia di Jakarta, Kamis (24/10/2013).
Menurut dia, IHSG sebenarnya belum memberikan signal positif sebelum ditutup di atas resisten 4.609. "Hanya saja, keberhasilan IHSG kembali di atas resisten 4.550 setelah beberapa hari yang lalu suport itu ditembus, membuat saya harus segera waspada," ujarnya.
Ke depan, kata dia, karena IHSG sudah kembali di atas 4.550 lagi, pasar harus mengantisipasi kalau ternyata wave 5 ini berkepanjangan (extended). "Kita harus berpikiran terbuka tentang kemungkinan tercapainya resisten di 4.700-4.800 lagi sebelum ada koreksi," ucapnya.
Bagaimana dengan bursa saham regional? Menurut Satrio, Dow Joes Industrial Average (DJIA) memang belum ada sinyal bearish-nya. "Yang ngaco memang Hang Seng. Tapi, Hang Seng juga sudah seminggu lebih tidak kita lihat sehingga seharusnya tidak terpengaruh," timpal dia.
Saat IHSG di harga atas seperti saat ini, Satrio mengaku dipaksa untuk melakukan positioning. "Posisi saya terakhir, hanya ada sekitar 30%. Itulah yang namanya disiplin. Terkadang memang menyakitkan," imbuhnya.