INILAH.COM, Jakarta Laju IHSG Kamis (19/12/2013) diprediksi menguat sebagai respons kebijakan taparing yang diputuskan Bank Sentral AS semalam. Tujuh saham bisa dimainkan. Apa saja?
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (19/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 36,07 poin (0,86%) ke posisi 4.232,354. Level terendah 4.227,523 dan tertinggi 4.257,168.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, setelah bergerak fluktuatif dalam rentang terbatas sekitar 41 poin, IHSG berhasil ditutup di teritori positif menguat 13,936 poin (0,33%) di 4196,282 kemarin. "Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp3,5 triliun dengan pembelian bersih asing mencapai Rp280 miliar," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Sejumlah saham unggulan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan PT Astra Internasional (ASII) tampaknya menjadi sasaran aksi window dressing pelaku pasar menjelang penutupan akhir tahun.
Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren bullish-nya menyusul keputusan The Fed melakukan pengurangan stimulus sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar setiap bulan dari US$85 miliar sebelumnya (QE3). "Pertemuan The Fed kemarin juga memutuskan mempertahankan The Fed Fund Rate pada level saat ini yakni 0-0,25%," ujarnya.
Merespons kepastian pengurangan stimulus tersebut (tapering) indeks DJIA dan S&P menguat masing-masing 1,8% dan 1,7% ditutup di tertinggi baru di 16.167,97 dan 1.810,65. "Keputusan The Fed mengurangi stimulusnya memberikan kepastian bagi pasar dan mengkonfirmasi perekonomian AS terus melanjutkan tren pemulihannya," tandas dia.
David menegaskan, kepastian The Fed mengurangi stimulusnya, akan berimbas pada pergerakan IHSG hari ini. "Penguatan diperkirakan masih berpeluang terjadi namun rawan aksi ambil untung," ujarnya.
Pasca keputusan The Fed, lanjut dia, pelaku pasar akan kembali fokus pada kondisi makro ekonomi domestik seperti ancaman membesarnya defisit transaksi berjalan tahun depan. "IHSG akan bergerak dengan support di 4.150 dan resisten di 4.250," tuturnya.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.150 dan support kedua di angka 4.100. Di sisi lain, resistance pertama indeks di level 4.220, dan resistance kedua di angka 4.250.
Di atas semua itu, David menyodorkan 7 saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
- Saham PT Astra Internasional (ASII) dalam kisaran Rp6.100-6.550, buy on weakness, stop loss di Rp6.000;
- Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.000-2.150, buy on weakness, stop loss di Rp1.980;
- Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp1.110-1.170, buy on weakness, stop loss di Rp1.080;
- Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.425-2.600, trading buy, stop loss di Rp2.350;
- Saham PT London Sumatera (LSIP) dalam kisaran Rp1.770-1.880, trading buy, stop loss di Rp1.730;
- PT Semen Indonesia (SMGR) dalam kisaran Rp13.300-14.100, trading buy, stop loss di Rp13.000;
- Saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam kisaran Rp4.550-4.750, trading buy, stop loss di Rp4.450.