Bisnis.com, JAKARTA - Perbaikan data-data ekonomi AS kembali menekan pergerakan harga emas hari ini, Kamis (16/1/2014).
Emas spot di Commodity Exchange, New York tercatat menguat tipis 0,02% menjadi US$1.242,08 per troy ounce (Rp483.885,24 per gram) pada pukul 12.37 WIB.
Adapun, emas untuk pengiriman Februari menguat 0,26% ke level US$1.241,50 per tory ounce. (Rp483.659,26 per gram).
Namun, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pagi ini tekanan tersebut mereda dan harga bergerak konsolidatif pada kisaran US$1.240.
"Secara garis besar tekanan masih naik untuk harga emas. Tren ini belum terlanggar meski kini sudah mulai ada beberapa percobaan koreksi," katanya dalam laporan analisis harga harian.
Dia menambahkan tekanan penurunan harga ke area bawah memerlukan konfirmasi penembusan level support pada kisaran US$1.236 per troy ounce dengan potensi target ke area US$1.227.
Sementara itu, gerakan naik ke atas area US$1.244 akan membuka peluang penguatan lanjutan menuju area US$1.250-US$1.256 per troy ounce.
Ariston mengatakan malam ini banyak data penting dari AS yang akan dirilis. Data yang banyak disorot adalah data indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) dan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS.
"Bila data-data tersebut lebih bagus dari proyeksi, dolar bisa menguat dan harga emas tertekan turun, dan sebaliknya," papar Ariston.
Selain itu, data lainnya yang patut diperhatikan adalah data pembelian surat berharga jangka panjang AS oleh pihak asing dan data indeks aktivitas manufaktur di Philadelphia. Pasar juga akan memperhatikan pidato Ben S. Bernanke malam ini.