Jakarta -Di tengah gejolak berbagai kekhawatiran jelang pergantian Presiden Republik Indonesia (RI), saham-saham emiten operator taksi tampaknya bisa menjadi pilihan menarik untuk dikoleksi.
Demikian setidaknya disampaikan Direktur Utama BCA Sekuritas Mardy Sutanto kepada detikFinance di Kempinski Ballroom, Jakarta, Senin (12/5/2014).
"Industri taksi masih akan menggeliat. Kalau pergantian Presiden sepertinya tidak akan banyak berpengaruh. Karena kebutuhan taksi itu kan selalu ada gak peduli siapa presidennya," kata dia dalam kesempatan tersebut.
Menurut Mardy, masih menggeliatnya pertumbuhan emiten operator taksi didasari masih tingginya permintaan moda tranpostasi yang nyaman.
"Masyarakat kelas menengah kita itu kan makin lama makin banyak. Kebutuhan untuk transportasi yang nyaman seperti taksi itu akan selalu ada malah akan terus bertambah. Ini yang bikin kenapa industri taksi masih berpotensi menguat," katanya.
Menurut data Bank Dunia, Kelas menengah Indonesia bertumbuh pesat dan mencapai angka 134 juta orang atau telah medominasi total penduduk Indonesia yang berjumlah 236,6 juta jiwa.
Angka ini pun diyakini akan terus meningkat seiring terus meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kelas menengah tersebut selama ini jadi target pasar operator taksi. (detik.com)