korea by dewanti

Friday, June 13, 2014

BI: Kebutuhan Rupiah Cenderung Naik

INILAHCOM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pelemahan rupiah karena naiknya permintaan dolar pada pertengah tahun ini.
"Tekanan terhadap rupiah dipengaruhi permintaan korporasi yang cenderung meningkat sesuai dengan pola musimnya untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi dividen atau kupon," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara saat paparan BI rate di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Tri mengatakan rupiah melemah secara rata -rata 0,81% secara bulan ke bulan. Secara poin to point rupiah terdepresiasi sebesar 0,97% dan ditutup pada level Rp11.675 per dolar AS. "Secara mon to mon rupiah melemah 0,81% menjadi Rp11.532 per dolar AS," katanya.
Selain rupiah melemah akibat utang luar negeri, lanjut Tirta, rupiah melemah oleh perilaku investor yang masih menunggu pemilihan presiden. "Namun tekanan lebih lanjut terhadap rupiah tertahan oleh berlanjutnya aliran modal masuk pada aset keuangan rupiah," katanya.
Nilai tukar rupiah naik terbatas terhadap dolar AS karena pasar masih menunggu rilis suku bunga BI rate. Rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran Rp11.770 hingga Rp11.840/US$.