INILAHCOM, Jakarta - Meski sempat mengalami pelemahan, namun IHSG akhirnya mampu menembus zona positif. Suhu politik yang menekan indeks akhirnya mulai berkurang.
Indeks saham menguat 0,49% ke 4.909,52 pada penutupan perdagangan hari ini. Investor asing mengalami net buy sebesar Rp49,85 miliar. Volume perdagangan mencapai 3,19 miliar senilai Rp3,53 triliun.
"Intermarket masih dalam kategori koreksi konsolidasi wajar. Sensi politik terhadap IHSG biasanya hanya berlangsung satu hari," kata praktisi pasar modal, Sem Susilo, Selasa (17/6/2014).
Indeks bergerak fluktuatif dan sempat melewati level resisten di 4.900 dibandingkan level pembukaan di 4.889,72. Namun, penguatan indeks terbatasi setelah menyentuh level 4.909.
Indeks pun berhasil mengakhiri perdagangan dengan naik 24,06 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, level tertinggi indeks di 4.909,52 dan level terendah di 4.878,32.
Sementara, untuk indeks saham untuk perdagangan Rabu besok, mulai hanya merespon isu-isu fundamental bursa saja. Dengan demikian indeks bisa terancam melemah. Apalagi indeks Dow Jones di Wall Street berada di level tertinggi.
"Jadi, besok IHSG diprediksi akan bergerak korelatif lagi dengan intermarket. Note, jangan borong saham-saham di harga puncak, karena posisi indeks Dow Jones juga sudah cukup tinggi," jelasnya.
Untuk potensi perdagangan besok, lanjut Susilo, akan sangat tergantung pada perkembangan malam ini. Bila bursa AS positif maka berpotensi membawa IHSG bergerak positif.
"Pola closing belum terlalu baik, tapi besok IHSG diprediksi mulai bergerak korelatif dengan intermarket. Kita berharap intermarket malam ini dan besok pagi strong," paparnya.
Sementara data ekonomi AS pada Selasa dini hari tadi tentang produksi industri bulan Mei naik 0,6%. Untuk sentimen pembangunan rumah naik di bulan Juni. Sedangkan indeks Empire State dari The Fed New York tentang kondisi bisnis naik di bulan Juni ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Pada pertemuan Fed mulai hari ini waktu AS, investor banyak yang mengharapkan dapat memangkas stimulus moneter US$10 miliar lagi. Jadi program pembelian aset menjadi US$35 miliar dari US$45 miliar.
Sedangkan dari dunia politik menjelang pilpres 2014 sudah memasuki debat capres putaran kedua. Dari visi misi ekonomi calon presiden pada debat tentang ekonomi. Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang nomor urut 1 bertekad meningkatkan anggaran desa dan kabupaten. Caranya dengan mencegah kebocoran pada hasil penerimaan negera.
Sedangkan pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla mengedepankan pemberdayaan daerah dan ekonomi rakyat kecil. Namun tidak spesifik memperjuangkan pajak sebagai sumber utama pembiayaan negara.