korea by dewanti

Thursday, October 31, 2013

Bank Panin Cetak Laba Rp1,58 Triliun, Tumbuh 9,7%

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Panin, Tbk hingga September 2013 berhasil membukukan laba Rp1,58 triliun, bertumbuh 9,7% dari posisi Rp1,44 triliun dari periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan keuangan yang diterima Bisnis (31/10/2013), Presiden Direktur Bank Panin Rostian Sjamsudin menjelaskan peningkatan laba disebabkan meningkatnya pendapatan bunga bersih menjadi Rp3,86 triliun, tumbuh 10,2% dari posisi Rp3,5 triliun.
Selain itu, perseron juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,2% dari posisi Rp88,3 triliun menjadi Rp102,69 triliun hingga September 2013. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun tumbuh sebesar 14,8%, dari posisi Rp99,61 trilun menjadi Rp114,36 triliun.
Adapun komposisi DPK hingga September 2013 yakni giro sebesar Rp17,04 triliun, tabungan Rp51,85 triliun dan simpanan berjangka (deposito) sebesar Rp45,47 triliun. Total aset yang berhasil dibukukan sebesar Rp144,38 triliun, tumbuh 7,97% dari posisi Rp133,71 triliun.
Sementara itu, Bank Panin mencatatkan rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposito ratio/LDR) menjadi 89,75% dari posisi 86,67%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mengalami penurunan dari posisi 1,64% menjadi 1,43%.
Bank bermodal inti Rp13,98 triliun ini juga menurunkan net interest margin (NIM) dari 4,18% menjadi 4,07%. Sedangkan return on asset (ROA) sebesar 1,95% dan return on equility (ROE) sebesar 15,26%.

Laba Modernland Naik 77,01% Jadi Rp721, M

INILAH.COM, Jakarta - PT Moderland Realty Tbk (MDLN) mencatat laba bersih sebesar Rp721,63 miliar pada kuartal ketiga 2013 atau naik 77,01 persen dari Rp165,88 miliar pada periode yang sama tahun 2012.
Perolehan laba bersih tersebut didukung sejalan dengan peningkatan pendapatan dan beban pokok penjualan serta beban langsung yang berhasil ditekan hingga 24,36% menjadi Rp320,62 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Perseroan mencatat pendapatan tumbuh 49,20% menjadi Rp1,4 triliun dari sebelumnya Rp714,8 miliar. Penjualan bersih menjadi penyumbang terbesar dalam perolehan pendapatan tersebut, yakni sebesar Rp1,33 triliun. Kemudian diikuti, pendapatan dari lapangan golf dan restoran club house sebesar Rp32,80 miliar.
Total aset perseroan hingga September 2013 sebesar Rp5,13 triliun dari sebelumnya akhir Desember 2012 sebesar Rp4,59 truliun.

Total Aset Bank Mandiri Jadi Rp700,1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami kenaikan total aset 19 persen menjadi Rp700,1 triliun pada kuartal ketiga 2013.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih menjadi Rp12,8 triliun atau naik 15,1% dari Rp11,1 triliun. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Kamis (31/10/2013).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan perseroan telah menyalurkan kredit mencapai Rp12,8 triliun. Untuk kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 21,8% menjadi Rp61,6 triliun. Lalu, untuk rasio kredit bermasalah (NPL) netto tetap rendah, yaitu 0,53%.
Sementara itu, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik menjadi Rp514,2 triliun dari sebelumnya Rp430,9 triliun. "Dari jumlah tersebut, dana murah seperti Giro dan Tabungan tercatat sebesar Rp330,7 triliun, tumbuh 21,8 persern dari posisi September 2012 sebesar Rp271,6 triliun," kata Budi.

Anjlok 77 Poin, IHSG Kembali ke Level 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 77 poin terkena tekanan jual yang cukup dahsyat sejak pagi tadi. Indeks pun terpaksa lengser dari level 4.400.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 35,417 poin (0,77%) ke level 4.539,332 terkena sentimen negatif dari koreksi Wall Street semalam. Tekanan jual langsung muncul sejak pembukaan perdagangan.
Tekanan jual terjadi merata di lantai bursa sejak pembukaan perdagangan. Sama sekali tak menyentuh zona hijau, IHSG sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya hari ini di level 4.483,623.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (31/10/2013), IHSG anjlok 77,761 poin (1,70%) ke level 4.497,117. Sementara Indeks LQ45 jatuh 15,776 poin (2,05%) ke level 753,305.
Semua lapisan saham dan indeks sektoral kompak terkena koreksi cukup tajam, rata-rata lebih dari satu persen. Pelemahan paling dalam diderita oleh sektor aneka industri.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 79.080 kali pada volume 2,384 miliar lembar saham senilai Rp 2,671 triliun. Sebanyak 51 saham naik, sisanya 193 saham turun, dan 74 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak melemah hingga siang hari ini. Tidak ada sentimen positif yang bisa mendorong pelaku pasar lakukan aksi beli.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 14,74 poin (0,68%) ke level 2.145,72. 
  • Indeks Hang Seng melemah 88,92 poin (0,38%) ke level 23.215,10. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 68,60 poin (0,47%) ke level 14.433,75. 
  • Indeks Straits Times terpangkas 6,69 poin (0,21%) ke level 3.223,75. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 30.200, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 150 ke Rp 5.550, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 130 ke Rp 2.000, dan Mandom (TCID) naik Rp 100 ke Rp 11.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 30.350, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 66.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 850 ke Rp 18.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 29.900. (detik.com)

Produksi dan Penjualan Lesu, Laba PT Timah Anjlok 62%

Jakarta -PT Timah Tbk (TINS) mengalami penurunan laba 62% di triwulan III-2013 menjadi Rp 141 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 369,9 miliar. Laba anjlok gara-gara produksi dan penjualan yang melambat.
Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Kamis (31/10/2013), produksi bijih perseroan di akhir September tahun ini 29% lebih rendah yaitu sebesar 17.264 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar 24.357 ton.
Sementara produksi logam timah mencapai 16.088 mton atau lebih rendah 31% dibandingkan dengan produksi logam pada periode yang sama tahun 2012 yaitu 23.255 mton.
Volume penjualan logam timah sembilan bulan pertama 2013 adalah sebesar 15.227 mton, atau 43% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar 26.921 mton.
Total penerimaan penjualan yang diterima oleh perusahaan pelat merah itu sampai dengan akhir September 2013 tercatat Rp 3,89 triliun atau turun 35% dari realisasi pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 6, triliun.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, harga saham timah berfluktuasi pada posisi tertinggi di harga Rp 1.610 dan terendah pada posisi Rp 950 per lembar saham. Di akhir September harga saham Timah ditutup sebesar Rp 1.610 per lembar, masih lebih rendah dibandingkan harga pembukaan pada tanggal 2 Januari 2013 sebesar Rp 1.680 per lembar. (detik.com)

Alfamart Raih Kenaikan Penjualan Jadi Rp25,1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) meraih penjualan Rp25,1 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp19,8 triliun pada periode yang sama 2012.
Namun pada periode tersebut, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp20,6 triliun dari Rp16,7 triliun. Dengan demikian laba bruto menjadi Rp4,4 triliun dari Rp3,08 triliun.
Untuk laba usaha menjadi Rp596 setelah menanggung beban penjualan dan distribusi sebesar Rp3,4 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp414,2 miliar dari Rp394,3 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (31/10/2013).
Untuk laba bersih naik menjadi Rp362,4 miliar dari Rp332,9 miliar. Perseroan menanggung pajak penghasilan mencapai Rp51,8 miliar dari sebelumnya Rp42,6 miliar.
Perseroan mengalami kenaikan total aset menjadi Rp10,8 triliun dari Rp8,9 triliun per 31 Desember 2012. Demikian juga dengan total liabilitas mencapai Rp8,4 triliun dari Rp5,6 triliun.

Beban Keuangan Naik, Garuda Catat Rugi Rp 220 Miliar

Jakarta -PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) mencatat rugi Rp 220,4 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan dengan laba Rp 600 miliar di tahun lalu periode yang sama. Kerugian terjadi gara-gara beban keuangan yang naik.
Sementara omzet alias pendapatan tercatat sebesar Rp 26,8 triliun di akhir September 2013, naik dibandingkan posisi tahun lalu periode yang sama Rp 23,8 triliun. Sumbangan pendapatan terbesar masih dari bisnis penerbangan berjadwal.
Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan Garuda, Kamis (31/10/2013), beban keuangan maskapai pelat merah itu naik cukup tinggi, yaitu dari Rp 22,9 triliun menjadi Rp 26,6 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Tingginya beban itu membuat laba usaha perseroan tergerus menjadi hanya Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp 898,4 miliar di triwulan III tahun lalu.
Beban keuangan yang cukup tinggi juga membuat perusahaan yang bermarkas di Tangerang ini menderita rugi sebelum pajak Rp 95,5 miliar dibandingkan sebelumnya laba sebesar Rp 853,4 miliar.
Dengan demikian, rugi bersih periode berjalan Garuda mencapai 220 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan dengan laba Rp 600 miliar di tahun lalu periode yang sama.
Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.50 waktu JATS, sahamnya turun 5 poin (-1%) ke level Rp 495 per lembar. Sebanyak 5.219 lot sahamnya diperdagangkan 160 kali senilai Rp 1,3 miliar. (detik.com)

Tunas Ridean Bagikan Dividen Interim Rp6/Saham, Ini Jadwalnya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Tunas Ridean Tbk memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp6 per saham pada Desember 2013.
Dalam pengumumannya kepada publik, manajemen Tunas Ridean mengatakan keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 29 Oktober 2013.
"Kami memutuskan membagikan dividen interim sebanyak Rp33,48 miliar," paparnya, hari ini (31/10/2013).
 
Adapun rincian jadwal pembagian dividen interim itu adalah:
 
Cum dividen interim di pasar reguler dan pasar negosiasi: 21 November 2013
Ex dividen interim di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2013
Cum dividen interim di pasar tunai: 26 November 2013
Ex dividen interim di pasar tunai: 27 November 2013
Recording date: 26 November 2013
Pelaksanaan pembayaran dividen: 10 Desember 13

SMGR Torehkan Kenaikan Laba Jadi Rp3,91 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraih laba bersih pada kuartal III 2013 sebesar Rp3,91 triliun atau naik 15,3% dari Rp3,39 triliun pada periode yang sama tahun 2012.
Dirut PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan laba usaha perseroan tercatat Rp5,10 triliun atau meningkat 19,4% dari Rp4,28 triliun. Sedangkan untuk harga per saham SMGR dengan perolehan laba bersih tersebut sebesar Rp659 per saham.
"Sedangkan, pendapatan tercatat sebesar Rp17,39 trilliun atau tumbuh 27,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar RP13,68 trilliun," kata Dwi dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (31/10/2013).
Penjualan Semen Indonesia hingga kuartal ketiga sebanyak 20 juta ton atau naik 25% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 16 juta ton. Dwi merincikan, penjualan domestik naik 14,3% menjadi 18,2 juta ton dan untuk ekspor menjadi 888,9 ribu ton dari sebelumnya sebesar 45,9 ribu ton.
"Sampai dengan September 2013, penjualan Semen Indonesia dalam bentuk kemasan mencapai 76,7%, sedangkan 23,3% dalam bentuk curah. Peningkatan penjualan perseroan juga didukung beroperasinya pabrik Tuban IV dan Tonasa V, yang mendongkrak market share domestik menjadi 43,8 persen dari tahun lalu sebesar 40,9 persen," tutur Dwi.

Emas Batangan Antam Turun Rp 1.000 Jadi Rp 522.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali turun Rp 1.000/gram setelah kemarin juga berkurang Rp 3.000 per gram.
Harga emas Antam di akhir pekan kemarin ditutup Rp 536.000/gram, kemudian pada Senin (28/10/2013) menjadi Rp 530.000/gram untuk pecahan 1 gram dan Selasa (29/10/2013) tercatat turun ke Rp 526.000/gram. Sementara Rabu (30/10/2013) turun lagi jadi jadi Rp 523.000/gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, Kamis (31/10/2013), harga emas batangan Antam lagi-lagi turun jadi Rp 522.000/gram. Harga emas batangan Antam 50 gram turun tipis dari Rp 24.250.000 meenjadi Rp 24.200.000.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.200.000
  • 10 gram Rp 4.880.000
  • 5 gram Rp 2.465.000
  • 1 gram Rp 522.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Belum Masuk Tren Naik

Jakarta -Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana laju IHSG mulai terusik dengan adanya aksi ambil untung sehingga dimungkinkan akan berpotensi melemah setelah tren kenaikan jangka pendek-menengah mulai ditabrak. Kondisi tersebut terlihat dalam beberapa hari terakhir dan laju perdagangan pada Rabu(30/10) masih menunjukkan pola tersebut yang variatif sepanjang sesi perdagangan. Apalagi laju nilai tukar Rupiah juga masih menunjukkan pelemahan setelah tren kenaikannya terpatahkan. Akan tetapi, mulai adanya dorongan beli jelang akhir perdagangan membuat IHSG akhirnya mampu kembali mendarat di landasan hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4579,42 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4541,76 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4574,88. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (31/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4536-4564 dan resistance 4582-4590. Berpola menyerupai hammer mendekati middle bollinger bands (MBB). MACD masih bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mengalami penurunan.
Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4535-4553) namun, masih dapat bertahan di atas target support terendahnya. Adanya penguatan memang memberikan harapan akan kelanjutan kenaikan meski belum kembali masuk dalam tren kenaikan jangka pendeknya.

Magnus Capital: Investor Mulai Profit Taking

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan berhasil ditutup menguat tipis 12.10 poin ke level 4574.87dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.9 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan net buy saham sebesar Rp 163 miliar. terakit penguatan kemarin, IHSG ditopang oleh sejumlah sentimen positif dan membaiknya sejumlah rilis data kinerja keuangan emiten global dan regional serta beredarnya kabar bahwa langkah pemerintah Tiongkok untuk mempertimbangkan peningkatan pertumbuhan ekonomi juga menjadi sentimen positif pasar kemarin.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -61.59 poin ke level 15618.76 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -8.64 poin ke level 1763.31 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -21.72 poin ke level 3930.62. Seperti yang doperkirakan The Fed memutuskan untuk kembali mempertahankan program pembelian surat utang sebesar US$ 85 miliar per bulan, hal ini didukung oleh perekonomian As yang masih belum stabil. Pada laporan ketenagakerjaan semalam, untuk bulan Oktober hanya tercipta 130.000 lapangan pekerjaan baru pada sektor swasta, dibawah ekspektasi analis pada level 150.000. Investor mulai melakukan aksi profit taking setelah bursa Wall st melakukan rally beberapa hari terakhir.
IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak menguat pada kisaran Support 4520 dan resistance 4650.Indeks berpola menyerupai hammer mendekati middle bollinger bands. MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek RSI dan Stochastic bergerak turun. Cermati saham BMRI, BBCA, MAIN, LPKR, TELE, LSIP, JSMR, CPIN. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Dalam Fase Konsolidasi

Jakarta -Indeks saham Amerika Serikat kembali melemah, setelah kemarin berhasil mencatatkan penguatan menyusul akan adanya pertemuan The Fed. Pagi ini Dow Jones ditutup melemah -61,59 poin (-0,39%) ke level 15.618,76. Di sisi lain, pasar saham Asia masih juga bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun -0,34% ke 14.452,36. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,54% ke 2.048,01. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI terkoreksi -1,48% ke US$96,77 per barel akibat sentimen persediaan AS yang masih menumpuk. Bertolak belakang dengan harga minyak mentah, pergerakan komoditas emas Comex justru menguat +0,28% ke US$1.349 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor cenderung akan wait and see menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, yang akan diumumkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) esok hari. Sementara itu, dilanjutkannya pembelian obligasi pemerintah AS atau quantitative easing (QE) oleh The Fed memberikan sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis teknikal kami memperkirakan, IHSG masih akan bergerak mixed dalam fase konsolidasi jangka pendek di sekitar EMA200hari di 4.540. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.550/4.528 dan resistance 4.589. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4,697. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dengan rentang terbatas dan berhasil ditutup menguat 0.27% ke level 4,574.88 atau naik 12.11 poin. Kemarin investor tengah menunggu terhadap hasil rapat FOMC mengenai program stimulus. Sentimen dari dalam Negeri, katalis pergerakan pasar saham terutama rilisnya Kinerja Laporan Keuangan emiten pada Q3-2013. Di samping itu, data – data ekonomi Indonesia yang akan rilis pada awal November juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Indeks sektoral BEI ditutup mixed dengan sektor industri dasar yang memimpin penguatan sebesar 1,47%.
Semalam bursa AS ditutup melemah terkena aksi profit taking setelah 4 hari berturut-turun mengalami penguatan. Indeks Dow Jones turun 0,39% ke 15.618,76, Indeks S&P turun 0,49% menjadi 1.763,31 dan indeks Nasdaq juga ikut melemah sebesar 0,55% ke 3.930,62. Rilisnya data ekonomi ADP Employment Change bulan Oktober yang hanya mengalami kenaikan sebesar 130 ribu dibandingkan bulan lalu 145 ribu serta inflasi AS bulan September yang hanya mengalami kenaikan 0.2% dari 0.1% pada bulan menjadi katalis pergerakan bursa AS di tengah muncul sentimen positif dimana The Fed mengumumkan hasil rapat untuk tetap melanjutkan program pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan hingga tingkat pengangguran turun dan inflasi terkendali atau sesuai dengan sasaran bank sentral AS.
Pada perdagangan akhir bulan Oktober kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen positif dari AS dimana bank sentral yang tetap melanjutkan program stimulus serta rilisnya laporan kinerja emiten kuartal III 2013 menjadi katalis pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk hammer dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4527-4610 resistance. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diprediksi Sideways

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 30 Oktober 2013 ditutup menguat 0,27% pada level 4574. Sektor industri dasar menyumbangkan penguatan terbesar dan sektor consumer menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing melakukan net sell Rp171,18 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah The Fed tetap mempertahankan program pembelian obligasinya seperti yang diperkirakan pasar, namun The Fed akan tetap melakukan pemangkasan stimulusnya tersebut nantinya. The Fed menyatakan kebijakan fiskal pemerintah menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun The Fed telah menghapus kondisi keuangan yang ketat dari outlook risiko ekonomi dan juga menghapus pernyataan kekhawatiran akan tingginya suku bunga KPR yang telah mengalami penurunan. Tapering yang akan dilakukan The Fed diperkirakan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada Maret 2014. Sementara itu data ADP Employment bulan Oktober menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 130 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 145 ribu. Data inflasi AS bulan September sebesar 0,2%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,1%. Pasca penutupan bursa, saham Facebook menguat 10% setelah melaporkan kinerja keuangannya. IHSG hari ini diperkirakan bergerak mix. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4540 — 4610. Rekomendasi: BBCA, PTPP, TLKM, ASII, LPKR, UNTR. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG di Kisaran Mixed Hari Ini

Jakarta -Mixednya bursa dunia setelah the Fed masih akan melanjutkan stimulus serta laporan kinerja korporasi dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG menutup sesi perdagangan naik setelah bergerak mixed kemarin. Serta, posisi masih di dekat diagonal support diharapkan mampu menahan peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini. (detik.com)

Bukopin Bukukan Laba Rp 734 Miliar, Naik 19%

Jakarta -PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan laba Rp 734 miliar di triwulan III-2013, tumbuh 19% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 617 miliar.
Seperti dikutip dari laporan keuangan perseroan, Kamis (30/10/2013), pendapatan bunga pada periode Januari-September 2013 mencapai Rp 4,36 triliun atau naik 15,96% dari Rp 3,76 triliun.
Sementara pendapatan operasional lainnya mencapai Rp 572 miliar atau naik 18,92% Rp 481 miliar. Ini membuat laba sebelum pajak Rp 954 miliar atau tumbuh 19,98% dari Rp 795,1 miliar.
Dari sisi kredit, hingga triwulan III-2013 mencapai Rp 49,18 triliun atau tumbuh 16,76% dari Rp 42,12 triliun. Dari total kredit, porsi terbesar adalah kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan penyaluran kredit Rp 16,79 triliun naik 16,45% dari tahun sebelumnya Rp 14,42 triliun.
Porsi kedua terbesar segmen komersial Rp 15,33 triliun atau turun tipis 4,91% dari tahun sebelumnya Rp 16,12 triliun, kredit bulog pada triwulan III-2013 mencapai Rp 7,74 triliun tumbuh 51,06% dari tahun sebelumnya Rp 5,12 triliun.
Kontribusi berikutnya adalah kredit konsumsi tumbuh terbesar 71,81% menjadi Rp 6,34 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,69 triliun. Sedangkan kredit mikro Rp 2,97 triliun atau tumbuh 7,76% dari tahun lalu Rp 2,76 triliun.
Dari sisi Dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir September 2013 mencapai Rp 56,03 triliun atau naik 11,26% dari Rp 50,36 triliun. Dari total DPK, kontribusi Giro tumbuh 8,94% menjadi Rp 9,08 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 8,33 triliun. Tabungan tumbuh 14,51% menjadi Rp 13,18 triliun dari posisi tahun lalu Rp 11,51 triliun.
Adapun deposito selaku kontributor terbesar DPK, tumbuh 10,66% menjadi Rp 33,76 triliun dari posisi tahun lalu Rp 30,51 triliun.
Dari rasio keuangan, loan deposit ratio (LDR) berada di level 87,28% naik dari 82,63%. Tingkat kecukupan modal (CAR) mencapai 15,38% dari 16,25%.
Angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net sebesar 1,63% turun dari 2,01%. Net interest margin (NIM) mencapai 3,74% dari 4,52%. Adapun BOPO 81,19% dari 80,73%. (detik.com)

Dibayangi Sentimen Negatif Wall Street, IHSG Jatuh 41 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 41 poin terkena sentimen negatif dari koreksi Wall Street semalam. Tekanan jual langsung muncul sejak pembukaan perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.085 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.100 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG jatuh 41,120 poin (0,90%) ke level 4.533,758. Sedangkan Indeks LQ45 anjlok 10,494 poin (1,36%) ke level 758,587.
Membuka perdagangan, Kamis (31/10/2013), IHSG berkurang 35,417 poin (0,77%) ke level 4.539,332. Indeks LQ45 amblas 9,197 poin (1,70%) ke level 759,884.
Tekanan jual terjadi merata di lantai bursa. Semua lapisan saham dan indeks sektoral kompak terkena koreksi.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, turun 35,454 poin (0,77%) ke level 4.539,424. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 8,975 poin (1,17%) ke level 760,106.
Kemarin IHSG berhasil menguat 12 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Indeks banyak menghabiskan waktu di zona merah sebelum akhirnya naik jelang penutupan perdagangan.
Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi AS masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
Bursa-bursa regional kompak melemah di zona merah setelah terkena sentimen negatif dari Wall Street tersebut. Pelemahannya masih belum terlalu dalam, rata-rata masih kurang dari satu persen.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 13,47 poin (0,62%) ke level 2.146,99. 
  • Indeks Hang Seng terkoreksi 137,20 poin (0,59%) ke level 23.166,82. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 51,94 poin (0,36%) ke level 14.450,41. 
  • Indeks Straits Times melemah 16,79 poin (0,52%) ke level 3.213,65.
sumber: detik.com

Koreksi Wall Street Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menguat 12 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Indeks banyak menghabiskan waktu di zona merah sebelum akhirnya naik jelang penutupan perdagangan.
 
Mengakhiri perdagangan, Rabu (30/10/2013), IHSG ditutup naik 12,108 poin (0,27%) ke level 4.574,878. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 2,993 poin (0,39%) ke level 769,081.
 
Wall Street Akhiri Reli 4 Hari Pasca Rapat The Fed
 
Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
 
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 61,59 poin (0,39%) ke level 15.618,76. Indeks Standard & Poor's 500 jatuh 8,64 poin (0,49%) ke level 1.763,31. Indeks Komposit Nasdaq melemah 21,72 poin (0,55%) ke level 3.930,62.
 
Indeks Dow Jones sempat menembus rekor intraday tertinggi di awal perdagangan kemarin yaitu di 15.721, sementara rekor intraday S&P 500 ada di 1.775,22 juga di awal perdagangan Rabu.
 
Hari ini IHSG diprediksi akan terkena koreksi mengikuti pelemahan Wall Street semalam. Bursa di Asia juga rata-rata dibuka negatif dan bisa menyeret IHSG melemah.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 18,64 poin (0,13%) ke level 14.483,71. 
  • Indeks KOSPI melemah 10,87 poin (0,53%) ke level 2.048,71. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Kiwoom Securities
Mixednya bursa dunia setelah the Fed masih akan melanjutkan stimulus serta laporan kinerja korporasi dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG menutup sesi perdagangan naik setelah bergerak mixed kemarin. Serta, posisi masih di dekat diagonal support diharapkan mampu menahan peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik +12.11 poin (+0.27%) ke 4,574.88 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.6 juta lot atau setara dengan Rp4.9 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.00%), sektor basic-industries (+1.47%), sektor construction and property (+0.69%), sektor consumer goods (-1.17%), sektor finance (+0.65%), sektor infrastructure (+0.14%), sektor mining (-0.07%), sektor misc-industries (+0.99%), dan sektor trade (+0.11%).
Tercatat sebanyak 154 saham mengalami penguatan, 107 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 122 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. ASII (+1.47%), INTP (+4.74%), UNTR (+3.98%), BBCA (+0.94%), dan BMRI (+1.16%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-1.73%), INDF (-4.79%), LPPF (-3.47%), BBRI (-0.62%), dan AALI (-3.21%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp164 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. LPKR, TLKM, BBNI, KLBF, dan BDMN. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,175 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin membuat MACD berpeluang golden cross pada garis sinyal 60 menit, stochastic golden cross, sehingga untuk hari ini kami perkirakan akan mengalami kenaikan lanjutan. Dengan support 4,493 dan resistance 4,611. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: JSMR, MNCN, UNTR. (detik.com)

Wall Street Akhiri Reli 4 Hari Pasca Rapat The Fed

New York -Pasar saham Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
Atas komentar itu perdagangan pun berjalan fluktuatif, tiga indeks utama di bursa Paman Sam pun langsung terjun ke zona merah. Sebanyak 70% dari total saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange dan Nasdaq terkena koreksi.
Seluruh indeks sektoral di S&P 500 juga mengalai koreksi yang cukup tajam. Pernyataan The Fed memang sudah ditunggu-tunggu investor, terutama soal nasib program stimulusnya.
Namun ternyata yang diumumkan bukan program pembelian obligasi bulanan itu, tapi malah prediksi ekonomi AS di akhir tahun ini. Pelaku pasar sama sekali tidak menyangka akan hal ini.
"Memang tidak ada penyataan (The Fed) yang berubah dari sebelumnya, yang jelas ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan investor, terutama dengan situasi pasar yang sedang menguat seperti kemarin-kemarin," kata Michael Mullaney, kepala investasi pasar dari Fiduciary Trust Co di Boston dikutip dari Reuters, Kamis (31/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 61,59 poin (0,39%) ke level 15.618,76. Indeks Standard & Poor's 500 jatuh 8,64 poin (0,49%) ke level 1.763,31. Indeks Komposit Nasdaq melemah 21,72 poin (0,55%) ke level 3.930,62.
Indeks Dow Jones sempat menembus rekor intraday tertinggi di awal perdagangan kemarin yaitu di 15.721, sementara rekor intraday S&P 500 ada di 1.775,22 juga di awal perdagangan Rabu. (detik.com)

Wednesday, October 30, 2013

Seharian Melemah, IHSG Ujung-ujungnya Menguat 12 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 12 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Indeks banyak menghabiskan waktu di zona merah sebelum akhirnya naik jelang penutupan perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 11.100 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 8,780 poin (0,19%) ke level 4.571,966 dapat sentimen positif dari Wall Street. Penguatan indeks sejalan dengan positifnya bursa regional.
Indeks hanya sanggup naik hingga ke level 4.579,417 sebelum akhirnya jatuh juga ke zona merah. Investor memilih mengambil untung saat posisi IHSG sudah naik.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 4,203 poin (0,09%) ke level 4.558,567 menyusul aksi ambil untung investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) satu-satunya bursa yang melemah di bursa regional yang kompak menguat.
Sebagian besar masa perdagangan sesi II dihabiskan IHSG di teritori negatif. Indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 4.541,762 mendekati penghujung perdagangan.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (30/10/2013), IHSG ditutup naik 12,108 poin (0,27%) ke level 4.574,878. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 2,993 poin (0,39%) ke level 769,081.
Penguatan kali ini disumbang oleh penguatan saham-saham di sektor industri dasar dan manufaktur. Aksi borong saham jelang penutupan perdaganan di saham-saham ini yang memutar balik arah indeks jadi positif.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 122.921 kali pada volume 4,378 miliar lembar saham senilai Rp 4,999 triliun. Sebanyak 154 saham naik, sisanya 107 saham turun, dan 102 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia melaju semakin kencang hingga sore hari ini dipicu oleh rekor Wall Street semalam. Bursa saham Hong Kong melaju paling kencang dengan naik lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai Menanjak 31,60 poin (1,48%) ke level 2.160,46. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 457,48 poin (2,00%) ke level 23.304,02. 
  • Indeks Nikkei 225 melaju 176,37 poin (1,23%) ke level 14.502,35. 
  • Indeks Straits Times naik 18,53 poin (0,58%) ke level 3.227,35. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 950 ke Rp 21.000, United Tractor (UNTR) 700 ke Rp 18.300, Lion Metal (LION) naik Rp 650 ke Rp 14.400, dan Mandom (TCID) naik Rp 400 ke Rp 10.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 650 ke Rp 19.600, Unilever (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 31.250, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 550 ke Rp 67.350, dan Matahari (LPPF) turun Rp 450 ke Rp 12.500. (detik.com)

Selisih Kurs Picu Laba Indofood Turun Jadi Rp1,9 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami penurunan laba per September 2013 sebesar 24,6% menjadi Rp1,92 triliun dari Rp2,55 triliun pada periode yang sama tahun 2012.
Penurunan laba bersih pada kuartal ketiga tahun 2013 ini karena kerugian dari selisih kurs. Selain itu dengan marjin laba bersih yang menurun menjadi 4,7% dari 6,8%. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (30/10/2013).
Penjualan neto konsolidasi sebesar Rp41,28 atau tumbuh 10,5% dari Rp37,36 triliun pada periode yang saham ditahun lalu. Grup Consumer Branded Product (CBP) memberikan kontribusi paling besar, yaitu 45% terhadap penjualan neto. Sisanya dari Grup Bogasari 26%, Agribisnis 20%, Distribusi 8% dan Minzhong 1%.
Laba bruto mengalami penurunan sebesar 2,8% menjadi Rp10,03 miliat dari Rp10,32 triliun. Penurunan juga terjadi pada laba usaha yang turun 11,2% menjadi Rp4,77 triliun dari sebelumnya Rp5,36 triliun. Sementara itu, laba per saham INDF menjadi Rp219.

Laba PTBA Turun Jadi Rp1,2 Triliun

INILAH.COM, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp1,2 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp2,2 triliun untuk periode yang sama 2012.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp81, triliun. Pencapaian ini turun dari Rp8,7 triliun pada periode yang sama tahun 2012. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (30/10/2013).
Untuk beban pokok penjualan naik menjadi Rp5,7 triliun dari Rp4,8 triliun. Dengan demikian laba bruto juga mengalami penurunan Rp2,3 triliun dari Rp3,9 triliun.
Penurunan juga masih tercatat pada laba usaha menjadi Rp1,4 triliun dari Rp2,8 triliun. Apalagi laba sebelum pajak turun drastis menjadi Rp1,7 triliun dari Rp3,05 triliun. Dampaknya beban pajak penghasilan menurun menjadi Rp446,4 miliar dari Rp856,1 miliar. Jadi laba bersih perseroan turun menjadi Rp1,2 triliun dari Rp2,2 triliun.
Untuk laba per saham turun menjadi Rp568 dari Rp953 per saham. Sedangkan penurunan di total aset menjadi Rp11,3 triliun dari Rp12,7 triliun. Satu-satunya kenaikan terjadi pada total liabilitas menjadi Rp4,6 triliun dari Rp4,2 triliun.

PT Duta Investama Kuasai AIMS

INILAH.COM, Jakarta - PT Duta Investama Nusantara menjadi pemegang saham mayoritas PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) dengan memiliki 75,02%. Hal ini setelah menambah 82,57 juta saham AIMS senilai Rp20,63 miliar.
Transaksi ini dilakukan pada 31 Juli 2013 dengan harga Rp250 per saham dan pembelian saham ini bertujuan untuk investasi. PT Duta membeli saham AIMS dari beberapa pihak. Pertama, membeli saham AIMS yang dimiliki PT Citra Bumi Sentorsa sebanyak 57,42 juta saham.
Kedua, melalui Labuan Resources Investment Corp sebanyak 15 juta saham. Ketiga, dari Ir A Tossin Suharya sebanyak 5,09 juta saham dan terakhir melalui Stephen Ignatius Suharya sebanyak 5 juta saham.
"Kita (PT Duta Investama Nusantara) saat ini menjadi pemegang saham mayoritas PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. Kita melihat bisnis di batu bara bagus ke depan, sehingga kita membeli AIMS," kata Preskom PT Duta Investama Nusantara, Hartadi Angkosubroto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Menurut Hartadi, RUPSLB AIMS hari ini bertujuan untuk merombak jajaran direksi dan komisaris PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. Namun, Hartadi tidak menyebutkan nama-nama direksi baru perseroan.
"Perubahan susunan direksi dan komisaris PT Akbar Indo Makmur. Kita yang jelas akan mengembangkan perusahaan lebih baik lagi. Terkait akusisi pertambangan belum ada, karena kita masih berfokus dengan trading terlebih dahulu," tutur Hartadi.
Lebih lanjut, Hartadi mengatakan penjualan batubara AIMS mayoritas pasar domestik karena kebutuhan batubara didalam negeri selalu meningkat. "Kita lebih banyak domestik dan suplay batu bara kita dari Kalimantan dan Sumatera. Kita juga sudah mendapatkan kontrak-kontrak, tapi belum bisa disebutkan," ucap dia.

Laba PTPP Melonjak Dua Kali Lipat, Capai Rp 218 Miliar

Jakarta - PT PP (PTPP) mencatat lonjakan laba bersih 106,71% menjadi Rp 218,34 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 105,62 miliar. Pasalnya pendapatan usaha proyek-proyek baru maupun carry over naik.
Sampai saat ini perolehan kontrak baru tercatat sebesar Rp 13,80 triliun dengan order book sampai dengan akhir September 2013 sebesar Rp 28,9 triliun yang didalamnya terdapat kontrak carry over sebesar Rp 15,87 triliun.
Perseroan juga optimistis perolehan kontrak baru tahun 2013 akan melampaui target Perseroan sebesar Rp 19,7 triliun. Tahun ini Perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 370 milliar atau naik sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih tersebut diperoleh dari pendapatan 5 pilar bisnis yang digeluti Perusahaan yakni Konstruksi, Properti, EPC, Investasi dan Pracetak.
"Perseroan optimistis akan mampu mencapai laba melampui target tersebut, mengingat sektor infrastruktur masih sangat menjanjikan di 2013 serta masih adanya order book yang cukup besar," kata Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo dalam siaran pers, Rabu (30/10/2013).
Guna menjaga pertumbuhan berkesinambungan (sustainable growth) Perseroan telah melaksanakan aksi korporasi di tahun ini antara lain akuisisi PT PP Dirganeka yang bergerak di bidang pracetak dan pelaksanaan spin off atas Divisi Properti yang pelaksanaan RUPSLB-nya telah terlaksana beberapa hari yang lalu.
"Spin off divisi properti menjadi anak perusahaan agar Perseroan lebih cepat berkembang," ujar Bambang.
Dengan demikian, dalam 10 tahun ke depan, kontribusi laba yang dikontribusi ke PTPP akan sangat signifikan karena laba di sektor properti berkisar 20-25%. Selain itu, PTPP meluaskan bisnisnya di Timor Leste, di mana perolehan kontrak di sana sudah lebih dari 3 triliun dari berbagai proyek Pemerintah setempat. (detik.com)

ICBP Bukukan Kenaikan Laba 12% Jadi Rp1,8 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat laba bersih per September 2013 sebesar Rp1,85 triliun.Laba ini naik 12% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp1,66 triliun.
Majin laba bersih turun menjadi 9,8% dari 10,1%. Untuk core profit naik 9,4% menjadi Rp1,80 triliun dari Rp1,65 triliun. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (30/10/2013).
Dirut dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim mengatakan laba bruto ICBP meningkat 13,4% menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,33 triliun. Hal ini seiring meningkatnya penjualan neto. Namun marjin laba bruto turun menjadi 26% dari 26,5% karena naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas.
Laba usaha perseroan naik 7,1% menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,17 triliun, namun marjin laba usaha turun menjadi 12,3% dari 13,3%. Pemicunya karena naiknya beban penjualan dan administrasi umum, seperti naiknya beban promosi dan periklanan.
Sedangkan untuk neto penjualan konsulidasi naik 15,6% menjadi Rp18,88 triliun dari Rp16,33 triliun. Kontribusi terbesar penjualan berasal dari divisi mie instan, yaitu 68%. Selain itu penjualan juga dikontribusi oleh divisi dairy 19%, makanan ringan 7%, penyedap makanan 4% dan nutrisi dan makanan khusus 2%.

WIKA Bukukan Laba Rp 390 Miliar, Naik 38%

Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan laba Rp 390,03 miliar di triwulan III-2013, naik 38,03% dari tahun sebelumnya periode yang sama. Raihan ini setara 70,28% dari target laba 2013 sebesar Rp 555 miliar.
Perusahaan pelat merah itu membidik kontrak Rp 38,87 triliun atau naik sebesar 21,15% terhadap realisasi 2012. Perolehan kontrak dihadapi ini termasuk carry over dari tahun 2012 sebesar Rp 18,12 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru WIKA untuk tahun 2013 masih akan tetap didominasi oleh Induk Perusahaan dengan komposisi terhadap Anak Perusahaan dengan komposisi 60:40. Target Penjualan tahun 2013 (di luar proyek-proyek kerjasama) sebesar Rp 11,86 triliun atau naik sebesar 20,8% terhadap realisasi tahun 2012.
Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Rabu (30/10/2013), WIKA optimistis dapat mencapai target kinerjanya, hal ini terlihat dari pencapaian Kontrak Baru per September 2013 mencapai Rp 13,28 triliun atau 63,97% dari target Kontrak Baru 2013 sebsar Rp 20,76 triliun.
Beberapa proyek yang telah diperoleh, antara lain: Proyek Banggai Amonia Plant Rp 477 miliar, Dermaga Multi Purpose Teluk Lamong Rp 272,47 miliar, CP101 & CP102 of Costruction of Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Project Surface Section Rp 1,03 triliun, Proyek EPC pembangunan Stasiun Kompresi Gas (SKG) Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan Rp 413 miliar, Proyek EPC ESF Nom Crucible MOP PP Antam Rp 345 miliar, Proyek Design dan Build Gedung Parkir Bandara Sepinggan 167 miliar, Pembangunan jalur RTGC perkuatan dan peninggian jalan Tj. Priok Rp 101,59, Proyek MRT Underground CP 104-105 Rp 294,53 miliar, Proyek EPCC of New Condensate and Diesel Tanks British Petroleum Ltd. (BP) Rp 382 miliar, Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta Rp 1,79 triliun, Pembangunan University Hospital di Universitas Indonesia Rp 539,26 miliar, Proyek Apartemen Balai Hinggil Surabaya Rp267 miliar dan Apartemen Dharma Husada Rp259 miliar.
Belum lama ini WIKA Konsorsium bersama Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri BUMN Dahlan Iskan telah meresmikan Pabrik Pengolahan Alumina terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau.
Kapasitas produksi pabrik adalah 300.000 MTY dilengkapi dengan fasilitas power plant 2 x 12 MW dan boiler berkapasitas 2 x 75 MW. Proyek ICA-Chemical Grade Alumina Tayan ini memiliki nilai total kontrak US$ 328,9 juta dengan porsi WIKA adalah US$ 174,9 juta (include BTG/Energy Site). Pada proyek ini WIKA mengerjakan pekerjaan Water Site, Jetty Site, Administration Building Site, dan sebagian Alumina Site. (detik.com)

Jual 52 Miliar Batang Rokok, Gudang Garam Raup Laba Rp 3,3 Triliun

Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat laba Rp 3,27 triliun pada periode September 2013 atau naik tipis 7,7% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 3,04 triliun.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh penjualan perseroan yang meningkat 12,4% menjadi Rp 40,02 triliun di September 2013 dari Rp 35,59 triliun di September 2012.
"Ketersediaan produk yang semakin luas di pasar dan kegiatan promosi untuk merek yang sudah ada maupun yang baru secara efektif berhasil meningkatan total volume penjualan perseroan sebesar 5% menjadi 52,8 miliar batang," demikian keterangan Gudang Garam seperti dikutip detikFinance dari keterbukaan informasi, Rabu (30/10/2013).
Sementara total volume penjualan industri rokok kretek hanya tumbuh sebesar 1,7% dibandingkan periode yang sama.
Dalam laporan tersebut, GGRM mencatat beban yang terus meningkat namun tetap dikelola dengan baik. Cukai dan PPN rokok yang dibayarkan Perseroan, yang merupakan 70% dari beban pokok penjualan, meningkat 14% menjadi Rp 22,4 triliun sedangkan beban bahan baku meningkat 16% menjadi Rp 8,5 triliun.
Harga cengkeh sudah mengalami penurunan dari puncaknya sekitar Rp 200.000 per kilogram ketika terjadinya kelangkaan cengkeh pada tahun 2011 dan 2012.
GGRM terus melakukan investasi pada penambahan mesin dan peralatan baru untuk produksi rokok, kemasan dan percetakan serta peralatan logistik, dengan aset tetap dan aset lainnya pada akhir kuartal meningkat 44 % menjadi Rp 15,1 triliun.
Pinjaman jangka pendek naik sebesar 42,5% menjadi Rp 13,5 triliun, untuk mendanai peningkatan persediaan dan aset tetap, termasuk mesin, peralatan dan properti.
Tingkat pinjaman perseroan terhadap ekuitas tetap berada dalam batasan yang konservatif yang didukung oleh neraca dan likuiditas yang kuat. Jaringan distribusi perseroan terus berkembang, sementara gedung kantor baru di Jakarta dalam tahap penyelesaian. (detik.com)

SMSM Raih Dividen Rp15,5 M dari Anak Usaha

INILAH.COM, Jakarta - PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) meraih pembagian dividen interim tunai kedua tahun bukun 2013 senilai Rp15, 5 miliar dari beberapa anak usahanya.
Perseroan meraih dividen interim dari anak usahanya yaitu PT Panata Jaya Mandiri (PJM) sebesar Rp13,1 miliar. PT PJM merupakan anak usaha dengan kepemilikan perseroan mencapai 70 persen. Demikian mengutup keterbukaan informasi di BEI, Rabu (30/10/2013).
Sedangkan dari PT Hydraxle Perkasa (HP) mencapai Rp2,3 miliar. PT HP merupakan anak usaha dengan kepemilikan saham 51 persen.
Sementara dari PT Selamat Sempana Perkasa (SSP) sebesar Rp3,1 miliar. PT SSP meruapakan anak usaha dengan penyertaan modal mencapai 99,9 persen.

Pendapatan Pelayaran Nelly Capai Rp161,05 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) meraih pendapatan sebesar Rp161,05 miliar pada kuartal ketiga 2013 dari Rp160,5 miliar pada periode yang sama 2012.
Perseroan harus menanggung kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp100,6 miliar dari Rp90,3 miliar. Namun laba kotor menurun menjadi Rp60,3 miliar dari Rp70,2 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (30/10/2013).
Lama usaha juga melemah drastis menjadi Rp28,4 miliar dari sebelumnya Rp51,2 miliar. Untuk laba sebelum pajak juga menurun menjadi Rp24,5 miliar dari Rp48,1 miliar. Sementara pajak yang harus ditanggung perseroan sebesar Rp2,8 miliar.
Perseroan juga mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp21,7 miliar dari Rp45,1 miliar. Walaupun total aset mengalami kenaikan tipis Rp434,3 miliar dari Rp431,8 miliar.

Penetapan UMP Jakarta 2014 Batal Gara-gara Diboikot Buruh

Jakarta - Penetapan upah minimum provinsi (DKI) Jakarta 2014 dipastikan batal diputuskan hari ini. Penyebabnya, anggota dewan pengupahan dari unsur serikat buruh tidak hadir dalam rapat yang berlangsung di Balaikota, Jakarta.
Anggota dewan pengupahan dari unsur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Asrial Chaniago mengatakan nilai UMP DKI Jakarta 2014 belum bisa ditetapkan.
"Belum ada hasil, pihak buruh juga belum datang, hanya 1 orang saja yang datang dan tidak memenuhi kuota forum rapat untuk menentukan nilai," ungkap Asrial saat ditemui di sela-sela rapat penetapan UMP DKI Jakarta di Gedung Balaikota Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Satu-satunya perwakilan buruh yang hadir di dalam rapat adalah Usman dari Front Serikat Pekerja Pariwisata Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
Asrial menambahkan pihak buruh sudah diberikan 3 kali kesempatan untuk datang ke rapat. Namun kenyataannya buruh lebih suka melakukan aksi demo ketimbang datang ke rapat.
"Kita sudah menunggu 3 kali tetapi dari unsur SP (Serikat Pekerja) tidak datang. Sementara Apindo lengkap. Minimal harus ada 4 perwakilan buruh agar nilai UMP DKI Jakarta bisa segera ditetapkan. Mereka (buruh) katanya malu datang dan lebih memilih aksi di depan," imbuhnya.
Bila buruh tetap tidak menghadiri rapat hari ini, maka dipastikan penetapan nilai UMP DKI Jakarta tahun 2014 akan dilakukan besok. Namun apabila perwakilan buruh tidak hadir juga, maka keputusan besaran UMP DKI Jakarta tahun 2014 tetap akan diputuskan dengan hanya melibatkan Apindo dan Disnakertrans DKI Jakarta.
"Rapat diundur mungkin bisa besok karena keputusan paling lambat diambil sebelum 1 November 2013 jadi paling lambat besok. Hari ini kemungkinan besar akan diundur. Kita (pengusaha) tidak akan kaku banget dan kita tunggu besok dan itu oke. Kalau tidak datang juga, penetapannya berdasarkan Apindo dan Disnakertrans," cetusnya.
Sedangkan Ketua Disnakertrans DKI Jakarta Priyono mengatakan rapat hari ini tetap akan menunggu perwakilan serikat buruh. Ia belum bisa memastikan keputusan akhir apabila perwakilan buruh tidak hadiri rapat hari ini dan besok.
"Nanti ada mekanismenya sendiri," kata Priyono. (detik.com)

Bursa Asia Kompak Menguat, IHSG Malah Lesu

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 4 poin menyusul aksi ambil untung investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) satu-satunya bursa yang melemah di bursa regional yang kompak menguat.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 8,780 poin (0,19%) ke level 4.571,966 dapat sentimen positif dari Wall Street. Penguatan indeks sejalan dengan positifnya bursa regional.
Indeks hanya sanggup naik hingga ke level 4.579,417 sebelum akhirnya jatuh juga ke zona merah. Investor memilih mengambil untung saat posisi IHSG sudah naik.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (30/10/2013), IHSG turun tipis 4,203 poin (0,09%) ke level 4.558,567. Sementara Indeks LQ45 menipis 1,438 poin (0,19%) ke level 764,650.
Tidak semua investor lakukan aksi ambil untung, masih ada beberapa yang berburu saham-saham berbasis agrikultur. Sayangnya meski indeks agrikultur naik lebih dari dua persen, IHSG masih gagal masuk ke teritori positif.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 59.199 kali pada volume 2,358 miliar lembar saham senilai Rp 2,319 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 90 saham turun, dan 107 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak menguat sejak pagi tadi. Sentimen dari rekor Wall Street semalam membuat pelaku pasar regional semangat belanja saham.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 16,21 poin (0,76%) ke level 2.145,07. 
  • Indeks Hang Seng naik 189,83 poin (0,83%) ke level 23.036,37. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 163,77 poin (1,14%) ke level 14.489,75. 
  • Indeks Straits Times bertambah 7,99 poin (0,25%) ke level 3.216,81. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Lion Metal (LION) naik Rp 650 ke Rp 14.400, SMART (SMAR) naik Rp 500 ke Rp 6.800, Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 20.450, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 200 ke Rp 4.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 30.100, Matahari (LPPF) turun Rp 550 ke Rp 12.400, Indofood (INDF) turun Rp 400 ke Rp 6.900, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 350 ke Rp 6.000. (detik.com)

Gaji Karyawan Naik, Laba Indofood Anjlok Jadi Rp 1,9 Triliun

Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat penurunan laba 24,6% menjadi Rp 1,92 triliun di akhir September 2013, bandingkan dengan tahun lalu Rp 2,55 triliun. Laba turun karena beban upah karyawan naik, selisih kurs, dan menyusutnya margin.
Penjualan konsolidasi tercatat naik 10,5% menjadi Rp 41,28 triliun di triwulan III-2013, dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 37,36 triliun. Meski omzet naik, laba kotor dan laba operasi perseroan turun.
Turunnya pos-pos laba ini terutama disebabkan naiknya gaji, upah dan imbalan kerja karyawan di seluruh kelompok usaha Indofood. Sementara di grup agribisnis, beban bahan baku naik tapi harga jual turun.
Pendapatan perseroan naik karena terbantu kinerja anak usaha barunya yaitu China Minzhong Food Corporation Limited yang baru saja dikuasai sampai 63,55% di September kemarin.
"Kami senang bahwa saat ini Minzhong telah menjadi bagian dari Grup Indofood. Minzhong akan memperkuat dan melengkapi model bisnis kami, yang mana akan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dan posisi kami di pasar," kata Direktur Utama Indofoos Anthoni Salim dalam siaran pers, Rabu (30/10/2013). (detik.com)

IHSG Naik 0,1% ke 4.568 di Awal Sesi I

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada awal sesi I perdagangan Rabu (30/10/2013) menguat 0,1% atau 5,3 poin menjadi 4.568,1. Investor asing mengalami net buy Rp13 miliar.
Volume perdagangan sebesar 613,47 juta saham senilai Rp694,4 miliar. Sebanyak 111 saham menguat, 36 saham melemah dan 89 saham stagnan.
Indeks bergerak fluktuatif di zona positif dengan level pembukaan di 4.562. Buktinya setelah menyentuh level 4.579,4 indeks terus memantul ke bawah. Itupun tidak lama memantul ke atas lagi.
Indeks LQ45 turun 0,1%, indeks JII turun 0,4%, indeks ISSI turun 0,2%, indeks SMinfra18 turun 0,6% dan IDX30 turun 0,2%. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor infrastruktur 0,7% disusul saham sektor aneka industri 0,5%. Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor perkebunan 0,8% disusul saham sektor properti 0,4%.
Saham yang mengalami pelemahan seperti saham ITMG turun Rp1.100 ke Rp29.900, LPPF turun Rp300 ke Rp12.650, INDF turun Rp250 ke Rp7.050, ASII turun Rp100 ke Rp6.700, FAST turun Rp100 ke Rp2.175, ICBP turun Rp100 ke Rp11.100.
Untuk saham yang menguat seperti saham UNVR naik Rp200 ke Rp32.000, SILO naik Rp150 ke Rp10.500, JSMR menguat Rp100 ke Rp5.450, LPCK naik Rp100 ke Rp6.550, SONA naik Rp100 ke Rp2.900.

Erdikha Sekuritas: IHSG Terbantu Sentimen Global

Jakarta - Data dan Kondisi ekonomi terakhir yang menyebabkan indeks kepercayaan konsumer di Amerika menurun tajam pada Oktober 2013 diyakini akan menjadi faktor yang kuat bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan stimulusnya. Keadaan ini membuat Wall Street dan bursa-bursa Eropa ditutup menguat dengan Dow Jones kembali mengukir rekor tertinggi sepanjang masa di level 15.680,35. Demikian pula dengan S&P500 kembali membuat rekor. Sedangkan DAX Jerman membuat sejarah baru dimana untuk pertama-kalinya melewati angka 9.000.
Sementara itu Bursa Efek Indonesia gagal melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa kemarin akibat tekanan jual dan aksi profit taking di saham-saham unggulan. IHSG turun sebesar -27,77 poin (-0,60%), terutama akibat penurunan saham-saham di sektor Perbankan (-1,17%), Consumer (-1,10%) Properti (-0,98%) dan Pertambangan (-0,97%). Sedang dua sektor yang masih bertahan adalah Infrastruktur yang naik (+0,72%) dan Industri dasar yang menguat tipis (+0,14%). Nilai Transaksi tercatat tipis sebesar Rp.4,5 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.255 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah di posisi Rp 11.076 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Setelah penurunan kemarin, hari ini Bursa Indonesia diperkirakan akan berpeluang kembali bermain di area positif. Kendati sebagian saham sudah berada di area overbought, namun faktor optimisme terhadap kelanjutan stimulus The Fed bisa jadi katalis yang ditunggu sebagian investor untuk mengambil keputusan. IHSG diperkirakan akan bergerak di sekitar 4.540 - 4.630. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Bergerak Variatif

Jakarta - IHSG pada perdagangan kemarin (29/10) ditutup melemah 0.61% di level 4,562.77. Sementara bursa Asia bergerak mixed menutup perdagangan kemarin. Para pelaku pasar melakukan aksi jual saham karena lebih memilih mengamankan asetnya dalam cash karena masih menunggu hasil rapat FOMC malam ini. Hal ini ditandai dengan investor asing yang mencatatkan net sell yakni sebesar Rp. 255 miliar. Sementara Indeks sektoral bergerak fluktuatif, namun hanya dua sektor yang menguat, yaitu industri dasar dan infrastruktur, sisanya mengalami melemah.
Semalam bursa AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,72% ke 15.680,35, Indeks S&P naik 0,56% menjadi 1.771,95 dan indeks Nasdaq juga ikut menguat sebesar 0,31% ke 3.952,34. Rilisnya data ekonomi seperti: Retail sales AS bulan September turun menjadi -0,1% dibandingkan sebelumnya 0,2%, Indeks inflasi harga produsen bulan September juga mengalami penurunan ke -0,1% dari 0,3% serta Consumer Confidence bulan Oktober yang mengalami kejatuhan tajam menjadi 71.2. Memburuknya data-data ekonomi semalam memperkuat dugaan The Fed akan melakukan penundaan tapering. Selain itu juga, kinerja laba emiten yang di atas ekpektasi seperti Pfizer Inc dan Xilem menambah sentimen positif untuk kenaikan bursa AS semalam.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat seiring dengan Dow Jones yang menguat semalam. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk spinning dan mendekati area midle bolingger bands. Indikator MACD bergerak menurun dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4520-4620 resistance. (detik.com)

Kiwoom Securities: Rekor Baru Dow Jones Perbaiki Sentimen

Jakarta - Penguatan Dow Jones pada rekor baru diharapkan dapat memperbaiki sentimen. IHSG bergerak turun dengan penutupan masih di dekat diagonal supportnya kemarin yang diharapkan dapat memperlambat peluang negatif di tengah adanya aksi jual asing. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan potensi positif hari ini. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Variatif

Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa 29 Oktober 2013 ditutup melemah 0,61% pada level 4562. Sektor keuangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing melakukan net sell Rp104,19 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi. Dollar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya. Sedangkan harga minyak dan emas melemah. Data penjualan ritel, diluar kendaraan, naik 0,4% melanjutkan kenaikan bulan sebelumnya 0,1% dan sesuai dengan perkiraan. Namun total penjualan ritel turun 0,1%. Indeks S&P/Case Shiller menunjukkan harga rumah mengalami pertumbuhan tercepat sejak Agustus, naik 12,8% dari tahun lalu. Indeks keyakinan konsumen AS bulan Oktober turun pada level 71,2 dari bulan sebelumnya 80,2 dan lebih rendah dari estimasi yang sebesar 75. Data PPI bulan September juga mengalami penurunan 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang diperkirakan naik 0,2%. Data ekonomi yang masih cenderung lemah tersebut meningkatkan optimisme The Fed akan mempertahankan stimulusnya lebih lama. Sementara itu data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III tumbuh 7,8% yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak kuartal IV 2012. IHSG hari ini diperkirakan bergerak mix. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4500 — 4650. Rekomendasi: BBCA, PTPP, TLKM, PGAS, MDLN.

Trust Securities: IHSG Mulai Balik Arah

Jakarta - Laju IHSG mulai terusik dengan mulai melemahnya laju bursa saham Asia sehingga pelaku pasar memanfaatkan tren kenaikan yang telah dibentuk IHSG untuk dilakukan aksi ambil untung. Laju IHSG pun terpaksa terjerembab ke zona merah. Di sisi lain, tren kenaikan Rupiah yang juga mulai terganggu jelang pertemuan The Fed juga menjadi pemicu pelemahan pada IHSG. Secara intraday perdagangan, laju IHSG cenderung melemah meski jelang akhir sesi mulai ada dorongan beli sehingga pelemahan yang terjadi mulai berkurang. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4592,53 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4543,41 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4562,77. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (30/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4535-4553 dan resistance 4600-4608. Berpola menyerupai evening star mendekati middle bollinger bands (MBB). MACD mulai bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai mengalami penurunan. Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4562-4582) dan bahkan ditutup lebih mendekati support bawah. Dengan pelemahan tersebut tren kenaikan mulai terpatahkan dan dimungkinkan akan terjadi pembalikan arah melemah jika tidak adanya sentimen positif yang mampu menahan pelemahan tersebut. (detik.com)

Semesta Indovest: Mayoritas Saham Sudah Overbought

Jakarta - Bursa Wallstreet ditutup menguat tajam pada tadi malam dnegan indeks Dow Jones naik 111,42 poin atau 0,72%, S&P 500 naik 0,56%, dan Nasdaq naik 0,31%. Indeks S&P kembali mencetak rekor tertinggi sedangkan Dow Jones masih berada 50 poin dibawah rekor tertingginya. Kenaikan indeks ditopang oleh optimisme pelaku pasar jelang pengumuman hsil FOMC meeting yang diahrapkan akan mempertahankan program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 milyar sampai dengan April 2014. Saham IBM dan AT&T memimpin kenaikan indeks.
Bursa eropa ditutup menguat terimbas laporan kinerja BP yang mencatat laba lebih besar dari perkiraan. Indeks FTSE naik 0,73%, CAC naik 0,62%, DAX naik 0,48%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan begerak mixed dalam range yang tipis akibat kondisi IHSG dan mayoritas saham sudah mulai overbought namun positifnya regional diperkirakan akan menahan tekanan jual. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain TLKM, MLPL, KLBF, LPKR, SMRA. (detik.com)

Pendapatan Naik, Laba SMGR Jadi Rp3,8 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraih pendapatan Rp17,3 triliun pada kuartal ketiga 2013 dan laba Rp3,8 triliun.
Pendapatan tersebut naik dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp13,6 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (29/10/2013).
Namun beban pokok pendapatan mengalami kenaikan menjadi Rp9,5 triliun dari Rp7,2 triliun. Laba bruto perseroan mencapai Rp7,8 triliun dari Rp6,4 triliun.
Demikian juga dengan laba usaha naik menjadi 5,1 triliun dari Rp4,2 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak Rp1 triliun dari Rp4,4 triliun. Dengan pajak penghasilan Rp1,1 triliun maka laba bersih naik menjari Rp3,8 triliun dari Rp3,4 triliun.
Untuk laba per saham naik jadi Rp659 dari Rp571 per saham. Kenaikan juga terjadi pada total aset menjadi Rp27,7 triliun dari Rp26,5 triliun. Dengan total liablitas menjadi Rp7,9 triliun dari Rp8,4 triliun.

WIKA Bukukan Penjualan Bersih Rp7,9 Triliun

INILAH.COM, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengalami kenaikan penjualan bersih menjadi Rp7,9 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp6,3 triliun pada periode yang sama 2012.
Perseroan juga menanggung kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp7,06 triliun dari Rp5,7 triliun. Dengan demikian laba kotor menjadi Rp844,05 miliar dari Rp591,1 miliar.
Untuk laba usaha mencapai Rp777,1 miliar dari Rp514,07 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (29/10/2013).
Sedangkan laba sebelum pajak mencapai Rp702,2 miliar dari Rp500,9 miliar. Dengan beban pajak sebesar Rp263,7 miliar sehingga laba bersih mencapai Rp438,4 miliar dari Rp313,3 miliar.
Total aset perseroan naik menjadi Rp12,04 triliun dari Rp10,9 triliun per 31 Desember 2012. Sementara terjadi peningkatan total liabilitas Rp8,9 triliun dari Rp8,1 triliun.

Harga Emas Batangan Antam Jatuh Rp 150.000 untuk Pecahan 50 Gram

Jakarta - Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali anjlok Rp 3.000/gram setelah kemarin juga anjlok Rp 4.000 per gram.
Harga emas Antam di akhir pekan kemarin ditutup Rp 536.000/gram, kemudian pada Senin (28/10/2013) menjadi Rp 530.000/gram untuk pecahan 1 gram dan Selasa (29/10/2013) tercatat turun ke Rp 526.000/gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia Rabu(30/10/2013), harga emas batangan Antam jadi Rp 523.000/gram. Sementara harga jual emas batangan konsumen ke Logam Mulia atau harga buyback turun dari Rp 456.000/gram menjadi Rp 452.000/gram.
Harga emas batangan Antam 50 gram jatuh sampai Rp 150.000/gram dari Rp 24.400.000 meenjadi Rp 24.250.000.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.250.000
  • 10 gram Rp 4.890.000
  • 5 gram Rp 2.470.000
  • 1 gram Ro 523.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

Wall Street Cetak Rekor Baru, IHSG Positif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat sentimen positif dari Wall Street sehingga bisa membuka perdagangan dengan naik tipis. Penguatan indeks sejalan dengan positifnya bursa regional.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.165 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.100 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 0,936 poin (0,02%) ke level 4.563,706. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,239 poin (0,03%) ke level 766,327.
Mengawali perdagangan, Rabu (30/10/2013), IHSG dibuka bertambah 8,780 poin (0,19%) ke level 4.571,966. Indeks LQ45 dibuka naik tipis 0,239 poin (0,03%) ke level 766,327.
Penguatan indeks masih kalah dari laju bursa-bursa di Asia. Pelaku pasar lakukan aksi beli di saham-saham unggulan meski beberapa masih ada yang lakukan aksi tunggu.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 9,864 poin (0,22%) ke level 4.574,646. Sementara Indeks LQ45 bertambah 1,991 poin (0,26%) ke level 767,614.
Kemarin IHSG berkurang 27 poin di tengah transaksi yang sepi. Belum adanya katalis positif yang bisa membuat IHSG naik akhirnya investor memilih lakukan aksi tunggu.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Pencetakan rekor ini dibantu ekonomi data yang mendorong The Federal Reserve mempertahankan program stimulusnya untuk beberapa bulan ke depan.
Rekor yang dicetak dua indeks acuan di bursa Paman Sam itu berhasil memberi sentimen positif kepada pergerakan bursa-bursa regional. Pagi ini semuanya kompak menguat.
 
Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,09 poin (0,10%) ke level 2.130,96. 
  • Indeks Hang Seng menguat 153,42 poin (0,67%) ke level 22.999,96.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 134,31 poin (0,94%) ke level 14.460,29. 
  • Indeks Straits Times bertambah 1,47 poin (0,05%) ke level 3.210,29.
sumber: detik.com

Wall Street Beri IHSG Sentimen Positif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berkurang 27 poin di tengah transaksi yang sepi. Belum adanya katalis positif yang bisa membuat IHSG naik akhirnya investor memilih lakukan aksi tunggu.
Menutup perdagangan, Selasa (29/10/2013), IHSG terkoreksi 27,768 (0,60%) ke level 4.562,770. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 6,731 poin (0,87%) ke level 766,088.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Pencetakan rekor ini dibantu ekonomi data yang mendorong The Federal Reserve mempertahankan program stimulusnya untuk beberapa bulan ke depan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 111,42 poin (0,72%) ke level 15.680,35 sebuah rekor baru. Indeks Standard & Poor's 500 naik 9,84 poin (0,56%) ke level 1.771,95, juga rekor tertinggi.
Indeks S&P 500 juga kembali mencetak rekoer intraday tertinggi di level 1.772,09. Sementara Indeks Komposit Nasdaq melaju 12,21 poin (0,31%) ke level 3.952,34.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa menguat berkat sentimen positif rekor baru di Wall Street. Pergerakan bursa-bursa di Asia juga sudah sejalan dengan pasar global.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 115,86 poin (0,81%) ke level 14.441,84. 
  • Indeks KOSPI turun 6,17 poin (0,30%) ke level 2.045,59. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun -27.77 poin (-0.60%) ke 4,562.77 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.3 juta lot atau setara dengan Rp4.5 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.40%), sektor basic-industries (+0.14%), sektor construction and property (-0.98%), sektor consumer goods (-1.10%), sektor finance (-1.17%), sektor infrastructure (+0.72%), sektor mining (-0.97%), sektor misc-industries (-0.26%), dan sektor trade (-0.72%).
Tercatat sebanyak 84 saham mengalami penguatan, 162 saham mengalami penurunan, 100 saham tidak mengalami perubahan dan 139 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+1.10%), PGAS (+1.98%), MAYA (+24.44%), TPIA (+6.25%), dan SMAR (+3.28%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBRI (-3.59%), BBCA (-1.40%), UNVR (-0.63%), KLBF (-2.21%), dan UNTR (-2.22%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp252 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, PGAS, JSMR, ASII, dan MNCN. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,103 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin gagal menembus resistance PSAR, MACD masih berada di area uptrend, stochastic deathcross kemarin, namun volume juga ikut menurun, sehingga untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan kembali mengalami sentiment penurunan. Dengan support 4,493 dan resistance 4,611. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: INTP, MDLN, MLPL.
 
Semesta Indovest
Bursa Wallstreet ditutup menguat tajam pada tadi malam dnegan indeks Dow Jones naik 111,42 poin atau 0,72%, S&P 500 naik 0,56%, dan Nasdaq naik 0,31%. Indeks S&P kembali mencetak rekor tertinggi sedangkan Dow Jones masih berada 50 poin dibawah rekor tertingginya. Kenaikan indeks ditopang oleh optimisme pelaku pasar jelang pengumuman hsil FOMC meeting yang diahrapkan akan mempertahankan program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 milyar sampai dengan April 2014. Saham IBM dan AT&T memimpin kenaikan indeks.
Bursa eropa ditutup menguat terimbas laporan kinerja BP yang mencatat laba lebih besar dari perkiraan. Indeks FTSE naik 0,73%, CAC naik 0,62%, DAX naik 0,48%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan begerak mixed dalam range yang tipis akibat kondisi IHSG dan mayoritas saham sudah mulai overbought namun positifnya regional diperkirakan akan menahan tekanan jual. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain TLKM, MLPL, KLBF, LPKR, SMRA. (detik.com)

Saatnya Saham Konstruksi Berpesta

INILAH.COM, Jakarta - Sudah dipastikan, laba bersih PT Pembangunan Perumahan (PTPP) akan mencapai target. Artinya, pada sembilan bulan pertama, pendapatan perseroan akan mencapai Rp7 triliun dengan laba Rp200 miliar.
Kalau benar angka itu tercapai, ada memungkinan target kinerja 2013, dengan pendapatan Rp10,2 triliun dan laba bersih Rp370 miliar, akan terlampaui. Merujuk rilis kinerja, PTPP hingga semester I 2013 membukukan laba bersih senilai Rp143,4 miliar meningkat signifikan sebesar 121,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp64,8 miliar.
Peningkatan laba didorong kenaikan pendapatan sebesar dua kali lipat hingga pertengahan tahun ini. Perseroan berhasil membukukan pendapatan menjadi senilai Rp4,17 triliun naik sebesar 106% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,02 triliun.
Akan halnya PT Waskita Karya (WSKT) hingga kuartal III-2013 membukukan laba bersih Rp118,143 miliar atau naik 15,6 persen dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp102,735 miliar.
Nah bagaimana dengan harga sahamnya? Seorang analis menyebutkan WSKT selalu naik turun di kisaran Rp580–640. Pada perdagangan Selasa (29/10/2013) harga saham ini kembali turun ke Rp600. Ada peluang WSKT akan kembali melewati Rp620. Kalau ini kembali terjadi, kemungkinan saham ini akan menuju resistance Rp750.
Sementara saham PTPP, terkoreksi ke Rp1.350 dan ditargetkan menuju Rp1.640 per unit.

Tiga Saham Properti Masih Sangat Prospektif

INILAH.COM, Jakarta – Meski tergerus faktor suku bunga dan Loan to Value (LTV), pertumbuhan emiten sektor properti diprediksi lebih tinggi dari sektor lain. Tiga saham dinilai masih sangat prospektif.
Alfred Nainggolan, Kepala Riset PT Buana Capital Indonesia memperkirakan, pertumbuhan emiten properti mencapai 30-40% per tahun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan sektor perbankan sebagai sektor yang profitable yang pertumbuhan labanya berkisar antara 20-25%.
Dia sendiri menjatuhkan pilihan pada saham SMRA, BSDE, dan ASRI. Tiga saham properti itu, kata dia, masih sangat prospektif. "Bagi pelaku pasar yang belum memiliki saham-saham properti, saatnya masuk di saham properti karena sudah turun jauh," katanya kepada INILAH.COM.
 
Berikut ini wawancara lengkapnya:
 
Setelah kenaikan suku bunga ke 7,25% dan keluarnya aturan LTV, bagaimana Anda melihat prospek saham-saham di sektor properti?
Secara fundamental, untuk saat ini, banyak sentimen negatif untuk saham-saham di sektor properti. Sentimen negatif terbesar adalah kenaikan BI rate ke level 7,25% yang menekan permintaan sektor properti. Tekanan negatif berikutnya berasal dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang ingin menekan pertumbuhan kredit di sektor properti.
Pertumbuhan kredit properti dalam beberapa tahun terakhir ini dianggap BI sangat signifikan. Karena itu, BI mengeluarkan kebijakan agar bank menurunkan jumlah penyaluran kreditnya untuk sektor properti melalui aturan Loan to Value (LTV). Ternyata, LTV itu menggerus permintaan di sektor properti. Dua faktor itu (suku bunga dan LTV) akan mengerem laju pertumbuhan pendapatan perusahaan properti.
 
Prospeknya suram?
Prospek saham-saham properti, kita melihat, pertama, pertumbuhan properti tidak akan setinggi dua tahun terakhir. Artinya, akan ada penurunan pendapatan. Tapi, kedua, kalaupun terjadi penurunan pertumbuhan, besaran pertumbuhan sektor properti masih lebih besar dibandingkan pertumbuhan sektor lain. Jadi, kalau kita lihat sejauh ini seperti itu. Jadi, memang terjadi penurunan pertumbuhan, tapi pertumbuhan sektor properti masih lebih besar dibandingkan sektor lain.
 
Seberapa besar potensi pertumbuhan di sektor properti?
Sebelumnya, pasar berekspektasi akan ada lonjakan pertumbuhan sektor properti 70-100% per tahun. Sekarang, pertumbuhan tersebut tidak bisa setinggi itu lagi. Paling-paling di kisaran 30-40% dengan asumsi pada 2014 akan ada penurunan BI rate dari level saat ini 7,25%.
Karena itu, harga saham-saham properti sekarang mendiskon faktor tersebut. Pelaku pasar sudah melihat bahwa pertumbuhan pendapatan sektor properti tidak setinggi dua tahun terakhir, bahkan mengalami penurunan. Tapi, perlu ditegaskan, penurunan pertumbuhan sektor properti, besaran pertumbuhannya masih lebih baik dibandingkan sektor-sektor lain.
 
Masih lebih besar dibandingkan pertumbuhan sektor lain?
Artinya, kalau kita lihat sektor perbankan yang lihat sebagai sektor yang profitable, pertumbuhan labanya berkisar antara 20-25%. Bandingkan dengan properti yang bisa tumbuh 30-40%. Karena itu, bagi investor jangka panjang, menjadi poin yang bagus untuk sektor properti.
Apalagi, suku bunga tinggi bukanlah hal yang absolute. Penurunan suku bunga bisa saja terjadi dalam 1-2 tahun ke depan sehingga bisa menurunkan suku bunga kredit. Kondisi ini akan mendorong pertumbuhan permintaan di sektor properti.
 
Faktor lain yang masih mendukung pertumbuhan sektor properti?
Sejauh ini pasar properti berpusat di Jabodetabek. Karena itu, kemungkinan pengembangan ke luar Jabodetabek cukup besar. Pada saat yang sama, tingkat pendapatan masyarakat terus tumbuh sehingga kemampuan mereka untuk membeli rumah juga semakin besar yang bisa terjadi di luar Jabodetabek itu. Artinya, pasar properti masih terbuka lebar.
 
Seiring kenaikan suku bunga dan faktor LTV, adakah emiten properti yang justru diuntungkan?
Dalam kondisi tingginya BI rate dan LTV, emiten-emiten properti besar yang diuntungkan. Artinya, kue untuk properti-properti besar semakin bertambah. Sebab, bagi developer kecil, dengan kenaikan suku bunga, aturan LTV dan ketentuan-ketentuan BI yang diberlakukan kepada bank, cukup menyulitkan bagi developer kecil.
 
Saham-saham pilihan Anda di sektor properti?
Saham pilihan saya jatuh ke PT Summarecon Agung (SMRA), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty (ASRI).
Tiga saham properti itu masih sangat prospektif. Tiga emiten tersebut masih memiliki landbank yang sangat luas. Image pengembang yang masih unggul. Karena itu, kita melihat dalam 1-2 tahun mendatang, fundamentalnya masih cukup bagus karena ditopang oleh pertumbuhan yang tinggi. Bagi pelaku pasar yang belum memiliki saham-saham properti, saatnya masuk di saham properti karena sudah turun jauh.

Menanti FOMC, Rupiah Masih Konsolidasi

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (30/10/2013) diprediksi masih konsolidasi. Pasar menanti konfirmasi dari rapat FOMC The Fed besok.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah kemungkinan masih melanjutkan kosolidasinya. Sebab, para investor masih enggan berspekulasi menjelang rilis hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis (31/10/2013) dini hari WIB.
"Karena itu, kecenderungannya arah rupiah masih konsolidasi dalam kisaran 11.205 hingga 11.055 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Memang, lanjut Christian, ada ekspektasi pengunduran tapering The Fed setelah serangkaian data ekonomi AS yang dirilis menunjukkan pelemahan. "Antara lain, seperti indeks sentimen konsumen, non-farm payroll yang lemah dan kemudian pending homes sales dan yang terbaru, laju retail sales AS yang sangat lemah untuk pertama kali sejak Maret 2013," ujarnya.
Retail sales AS turun ke -0,1% dibandingkan publikasi sebelumnya 0,2%. Indeks inflasi harga produsen juga jatuh ke -0,1% dari 0,3%. "Lemahnya data-data tersebut memmperkuat dugaan pengunduran tapering," ucapnya.
Akibatnya, lanjut dia, masih ada kemungkinan rapat FOMC mengonfirmasi pengunduran tapering tersebut. "Akan tetapi, para investor enggan berspekulasi sebelum benar-benar mendapatkan konfirmasi dari hasil rapat FOMC," ungkap dia.
Nanti malam, AS akan melaporkan ADP Nonfarm Employment yang bisa menjadi kisi-kisi untuk data Nonfarm Payrolls yang akan dirilis akhir pekan ini. "Angkanya sudah diprediksi kembali merosot ke 151 ribu dari sebelumnya 166 ribu," tuturnya.
Meski data-data AS memburuk, kata dia, dolar AS justru melanjutkan penguatan. "Sebab, pelemahan data-data ekonomi AS tampaknya belum terdiskon ke dalam pergerakan dolar AS. Hal ini kemungkinan juga dipicu oleh meningkatnya kebutuhan dolar AS akhir bulan," ucapnya.
Menurut dia, aksi beli dolar AS juga tampak pada sesi Asia dan Eropa kemarin terutama setelah respons negatif dari para pemangku kebijakan global terhadap efek dari pelemahan dolar AS sebelumnya yang memicu kenaikan mata uang lain.
Pejabat Bank of England (BoE) dan Gubernur Reseceve Bank of Aurtralia (RBA) menyatakan bahwa mata uangnya terlampau tinggi akibat pelemahan dolar AS. "Ini bisa memicu kebijakan dari otoritas moneter untuk intervensi secara verbal," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (29/10/2013) ditutup melemah 52 poin (0,47%) ke posisi 11.100/11.105 dari posisi sehari sebelumnya di 11.048/11.050.
Intraday terlemah di level 11.100 dan terkuat 11.047 dari posisi pembukaan 11.065 per dolar AS.

Saham TLKM Makin Kinclong

INILAH.COM, Jakarta - Rekomendasi beli untuk TLKM makin sering terdengar. Kendati selama ini bolak-balik di kisaran Rp2.225 dan Rp2.300, banyak yang yakin saham ini akan melonjak menuju Rp2.600. Bahkan untuk jangka pendek para pelaku pasar optimistis harga TLKM akan menjuju Rp2.450.
Artinya, dibandingkan dengan harga yang sekarang terbentuk per Selasa (29/10/2013), masih ada ruang yang cukup luas untuk menguat. Hari ini, TLKM ditutup pada harga Rp2.300.
Ada beberapa alasan kenapa TLKM dijagokan para analis? RHB OSK Securities misalnya, optimistis pendapatan perseroan di akhir tahun akan mencapai Rp84,62 triliun dengan laba bersih Rp12, 85 triliun. Makanya sekuritas ini merekomendasikan TLKM dengan target harga Rp2.500.
Sementrara Danareksa Sekuritas memproyeksikan harga TLKM akan mencapai Rp2.650. Rekomendasi beli dipertahankan Danareksa karena perusahaan ini memiliki realisasi keuangan yang tinggi.

Dow Jones dan S&P 500 Kembali Cetak Rekor Tertinggi

New York - Indeks Dow Jones dan S&P 500 di bursa Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Pencetakan rekor ini dibantu ekonomi data yang mendorong The Federal Reserve mempertahankan program stimulusnya untuk beberapa bulan ke depan.
Selain itu penguatan saham IBM juga punya andil besar dalam pencetakan rekor kali ini. Saham perusahaan teknologi itu melesat setelah ada pengumuman untuk buyback.
Saham IBM pun memimpin penguatan di Indeks Dow Jones dan S&P 500 dengan naik 2,7% ke level US$ 182,12 setelah manajemen setuju buyback US$ 15 miliar (Rp 150 triliun).
Data ekonomi terakhir yang muncul adalah indeks kepercayaan konsumer (IKK) Amerika Serikat (AS) yang turun tajam di Oktober. Penurunan ini terjadi gara-gara ditutupnya pemerintahan selama 16 hari di awal bulan ini.
Data ini diharapkan bisa menjadi pendorong The Fed untuk bisa melanjutkan program stimulus pembelian obligasi yang selama ini masih berjalan. Bank sentral AS itu sedang melakukan pertemuan dua hari membahas kebijakan moneter.
"Hantu pengurangan stimulus tidak akan datang Halloween ini. Tutupnya pemerintahan kemarin akan menjadi bahan diskusi di pertemuan The Fed kali ini," kata Omar Aguilar, kepala investasi pasar dari Charles Schwab Corp, dikutip dari Reuters, Rabu (30/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 111,42 poin (0,72%) ke level 15.680,35 sebuah rekor baru. Indeks Standard & Poor's 500 naik 9,84 poin (0,56%) ke level 1.771,95, juga rekor tertinggi.
Indeks S&P 500 juga kembali mencetak rekoer intraday tertinggi di level 1.772,09. Sementara Indeks Komposit Nasdaq melaju 12,21 poin (0,31%) ke level 3.952,34. (detik.com)

Besaran UMP Jakarta 2014 akan Ditetapkan hari ini

Jakarta - Dewan pengupahan DKI Jakarta sudah menetapkan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta sebesar Rp 2.299.860 per bulan. Rencananya, Rabu (30/10/2013) Dewan Pengupahan akan menggelar rapat untuk menetapkan angka UMP DKI Jakarta 2014.
"Rapat penetapan akan dilakukan besok. Rencana di Balaikota jam 10.00 WIB, dihadiri dewan pengupahan. Dari unsur buruh, pengusaha, dan pemerintah," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI, Priyono di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2013).
Priyono menanggapi santai soal para buruh di Jakarta yang tetap ngotot mendesak UMP DKI Jakarta Rp 3,7 juta per bulan. Namun, dewan pengupahan memiliki mekanisme untuk penetapan UMP.
"Dipertimbangkan nilai KHL, pertumbuhan ekonomi dan produktivitas," katanya.
Diharapkan rapat penetapan UMP tersebut dapat menemui kesepakatan antara unsur pengusaha dan serikat buruh. Sehingga selanjutnya akan diteruskan ke Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk disahkan.
"Kita targetkan selesai. Karena UMP menurut aturan 1 November ditetapkan. Diberikan rekomendasi ke gubernur," jelasnya.
Menurutnya mengenai tuntutan para buruh soal UMP 2014 sebesar Rp 3,7 juta, dinilai tidak rasional. Alasannya Disnakertrans DKI dan dewan pengupahan masih mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja mengenai penetapan KHL masih mengacu pada 60 item.
"Nggak rasional karena kita masih berpatokan dengan 60 item KHL. Buruh maunya 84 item. Sampai saat ini berpatokan pada 60 item. Ini kan diatur dalam peraturan menteri," terang Priyono.
Dalam Dewan Pengupahan DKI Jakarta, dari 30 orang anggota terdapat 7 orang perwakilan serikat buruh yang ada di DKI. Begitupun dengan pengusaha yang yang bernaung di bawah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Priyono kembali menekankan sejatinya ketentuan UMP hanya sebagai jaring pengaman bagi buruh yang berstatus lajang dan masa kerjanya di bawah 1 tahun.
"Di atas setahun, itu diserahkan pada kesepakatan dengan perusahaan," katanya. (detik.com)