Jakarta - Tampaknya harapan kami agar IHSG dapat menjaga tren kenaikan jangka pendeknya mulai terganggu. Variatif cenderung melemahnya laju bursa saham AS yang diikuti dengan pelemahan mayoritas bursa saham Asia membuat pelaku pasar merasa khawatir dan memilih untuk mengamankan posisi. Bahkan penurunan tersebut telah bersentuhan dengan batas garis yang menunjukkan level bawah dari tren kenaikan jangka pendeknya. Artinya, jika sentimen yang ada kurang mendukung maka IHSG dapat kembali melanjutkan pelemahannya. Meski laju nilai tukar Rupiah bergerak menguat namun, melemahnya pembukaan bursa saham Eropa dan masih jualannya asing membuat IHSG terperosok ke zona merah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4559,50 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4499,69 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4512,74. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (23/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4478-4501 dan resistance 4534-4562. Berpola menyerupai evening star di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mulai bergerak turun dengan histogram positif yang menurun. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan naik. Laju IHSG sempat berada tipis di atas kisaran target support kami (4528-4558) meski akhirnya ditutup di bawah level tersebut. Tren kenaikan jangka pendek IHSG mulai terpatahkan. Jika sentimen yang ada kurang mendukung maka bersiaplah untuk masuk ke tren pelemahan. (detik.com)