korea by dewanti

Tuesday, November 26, 2013

Data-data AS Membaik, Rupiah Tiarap

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (25/11/2013) ditutup melemah 45 poin (0,38%) ke posisi 11.730/11.740 dari posisi akhir pekan lalu 11.685/11.695.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah masih dipicu oleh data-data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan lalu. Semuanya menunjukkan angka yang positif.
Kondisi itu, lanjut dia, memperkuat ekspektasi tapering The Fed lebih awal. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 11.745 dengan level terkuat 11.675 dari posisi pembukaan 11.685 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (25/11/2013).
Antara lain, data pending home sales, unemployment claims, indeks manufaktur PMI dan laporan retail sales. "Jadi, data-data AS pekan lalu yang masih menguasai sentimen pasar awal pekan ini," ujarnya.
Menurut Christian, data-data AS memperkuat dugaan tapering The Fed lebih awal. "Hal ini memicu penguatan dolar AS terhadap semua mata uang utama termasuk juga mata uang emerging market yang masih rapuh," tandas dia.
Pada saat yang sama, lanjut dia, dari dalam negeri masih minim sentimen. "Pasar masih menunggu data-data ekonomi Indonesia yang akan dirilis pada 2 Desember 2013," imbuhnya.
Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS menguat 0,15% ke posisi 80,86 dari sebelumnya 80,69. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke US$1,3531 dari sebelumnya US$1,3548 per euro," imbuh Christian.