Jakarta -Mengawali pekan ini, IHSG berada dalam zona hijau. Pelaku pasar mencoba memanfaatkan positifnya laju bursa saham AS yang berimbas pada laju bursa saham Asia yang hampir mayoritas berada dalam jalur hijaunya, untuk kembali masuk pasar. Akan tetapi, laju penguatan IHSG yang diharapkan dapat naik secara signifikan tidak sepenuhnya terjadi. Laju penguatan IHSG tertahan dengan masih melemahnya nilai tukar Rupiah. Kondisi pasar pun seperti yang kami ulas sebelumnya dimana mood pelaku pasar untuk jualan belum sepenuhnya sirna sehingga IHSG pun hanya mengalami penguatan terbatas dan setiap kenaikan yang terjadi dimanfaatkan untuk ambil untung. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4346,66 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4316,74 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4334,80. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (26/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4300-4326 dan resistance 4355-4367. Berpola menyerupai bullish harami di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahand dari downreversal. Laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4292-4308) dan juga sempat berada di kisaran target resisten (4338-4360) yang memberikan kesan masih adanya keinginan IHSG untuk bergerak naik meski terbatasi dengan adanya aksi jual. Laju IHSG pun masih akan flat dengan kecenderungan mencoba untuk bertahan positif. (detik.com)