korea by dewanti

Wednesday, November 6, 2013

Masih Ada Harapan, Kempit Saham CNKO

INILAH.COM, Jakarta – Meski dalam sepekan ke depan, arah saham CNKO mendatar cenderung melemah, pemodal dinilai tetap punya harapan pada saham ini. Mengapa?
Pada perdagangan Senin (4/11/2013) saham PT Eksploitasi Energi Indonesia (CNKO) ditutup melemah Rp5 (1,92%) ke Rp255. Intraday terendah Rp255 dan tertinggi Rp260. Volume transaksi mencapai Rp4,35 juta unit saham senilai Rp1,1 miliar.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, saham CNKO sempat mengalami penurunan likuiditas sehingga momentum pergerakannya berkurang di pasar. "Kondisi itu, diperparah oleh sentimen dari penurunan harga batu bara," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (4/11/2013).
Otomatis, kata dia, laba emiten tergerus. Sebab, sebagian besar bisnis CNKO adalah perdagangan batu bara. "Meski emiten sudah melakukan diversifikasi usaha, kontribusinya masih lebih besar berasal dari batu bara," ujarnya.
Karena itu, dia menyarankan para pemodal, untuk CNKO sama seperti saham batu bara yang lain, menunggu harga batu bara membaik sehingga labanya bisa kembali menanjak.
Sementara itu, perihal penurunan laba bersih CNKO sebesar 35,81% pada kuartal III-2013 menurut dia masih terbilang kecil. "Sebab, emiten-emiten batu bara yang lain mengalami penurunan laba yang jauh lebih besar," timpal dia.
Artinya, lanjut dia, CNKO sudah terbantu oleh usaha diversifikasinya ke pembangkit listrik. "Meskipun, tetap saja trading batu bara masih berkontribusi paling besar," tandas dia.
Namun demikian, menurut David, pasar tetap punya harapan pada saham CNKO. "Pasar tinggal menunggu penempatan terbatas (private placement) Huadian Power International Corporation Ltd. Kabarnya bagaimana?" papar dia.
Apalagi, para pemegang saham CNKO menunjuk Henri Setiadi sebagai presiden direktur yang baru menggantikan Henry Halomoan Sitanggang. "Pasar menunggu langkah-langkah strategis ke depan seperti apa. Apakah masih melanjutkan rencana sebelumnya atau akan menjalankan rencana baru. Semua itu, masih dinanti oleh pasar," ungkap David.
Di atas semua itu, David merekomendasikan hold untuk saham CNKO. "Sebab, CNKO juga produsen batu bara yang memberikan prospek positif pada bisnis pembangkit listriknya," tuturnya.
Kenapa tidak rekomendasi buy? "Sebab, kondisi di sektornya sedang tidak kondusif. Bukan hanya kinerja CNKO sendiri, tapi sektornya pun tidak kondusif," timpal dia.
Sementara itu, secara teknikal, setelah terkoreksi signifikan, tren pergerakan saham CNKO mendatar antara Rp280 hingga Rp250. "Jika saham ini menembus Rp250, saham ini memecahkan track pattern-nya. Sebab, Rp250 merupakan support kuat," ucapnya.
Sekarang CNKO membentuk pola triangle yang baru. "Jika turun ke bawah Rp250, target support berikutnya adalah Rp220. Sejauh ini, Rp250 belum terpecahkan," papar dia.
Di sisi lain, resistance CNKO jelas berada di Rp280. "Tapi, sejauh ini, saham ini lebih banyak menguji support dibandingkan resistance. Support Rp250 dan resistance Rp280 berlaku sepekan ke depan. Sebab, volume transaksi pekan ini cenderung melambat. Pada Senin (4/11/2013) saja bergerak pada kisaran Rp260-255," imbuhnya.