korea by dewanti

Wednesday, November 6, 2013

Sudah Jenuh Jual, IHSG Diprediksi BIsa Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari lalu melemah 9 poin setelah menjalani perdagangan yang tidak terlalu ramai. Investor tidak terlalu semangat bertransaksi di 'harpitnas' (hari kejepit nasional) jelang Tahun Baru Islam 1435 Hijriah.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (4/11/2013), IHSG melemah 9,301 poin (0,21%) ke level 4.423,288. Sementara Indeks LQ45 turun 1,042 poin (0,14%) ke level 738,242.
Wall Street berakhir mixed setelah dua hari terakhir menguat. Investor masih menanti keluarnya data ekonomi terbarunya yang bisa penentu kebijakan moneter The Federal Reserve dalam beberapa bulan ke depan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 20,90 poin (0,13%) ke level 15.618,22. Indeks Standard & Poor's 500 turun 4,96 poin (0,28%) ke level 1.762,97. Indeks Komposit Nasdaq naik 3,27 poin (0,08%) ke level 3.939,86.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa menguat jika melihat posisinya yang sudah jenuh jual. Menguatnya bursa-bursa Asia juga bisa memberikan dorongan.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 8,18 poin (0,06%) ke level 14.233,55. 
  • Indeks KOSPI menguat 8,73 poin (0,43%) ke level 2.022,66. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Mandiri Sekuritas
IHSG akan melemah dalam beberapa hari dan berada di sekitar support fibonacci retracement 61.8% di 4.425. Candle Chart membentuk doji yang mengindikasikan no control dalam perdagangan. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.400/4.380 dan resistance 4.445/4.470. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4.697.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan awal pekan IHSG ditutup turun -9.30 poin (-0.21%) ke 4,423.29 dengan jumlah transaksi sebanyak 6.5 juta lot atau setara dengan Rp3.8 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+1.94%), sektor basic-industries (-0.31%), sektor construction and property (-0.96%), sektor consumer goods (-0.01%), sektor finance (-0.25%), sektor infrastructure (+0.28%), sektor mining (-0.19%), sektor misc-industries (-0.85%), dan sektor trade (-0.50%).
Tercatat sebanyak 102 saham mengalami penguatan, 156 saham mengalami penurunan, 103 saham tidak mengalami perubahan dan 123 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+1.09%), KLBF (+2.36%), TBIG (+5.26%), BBRI (+0.65%), dan AALI (+3.57%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BMRI (-1.20%), ASII (-0.77%), GGRM (-2.22%), BDMN (-3.53%), dan BMTR (-5.38%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp289 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, BBRI, GGRM, PGAS, dan BBCA. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,356 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG di awal pekan merupakan penurunan lanjutan, membuat stochastic tetap di area oversold, MACD downtrend, sehingga untuk hari ini kami perkirakan masih tetap melanjutkan penurunan namun mulai terbatas dikarenakan volume hari ini yang mulai menurun. Dengan support 4,403 dan resistance 4,521. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AISA, HRUM, PNBN. (detik.com)