INILAHCOM, London - Bursa Eropa mengalami pelemahan pada perdagangan Senin (24/2/2014). Pelemahan seiring bursa Asia karena China mempertekat kredit properti.
Indeks DAX di Jerman 0,3%, indeks CAC di Paris turun 0,06% dan indeks FTSE di London melemah 0,2%.
Pertumbuhan harga rumah di China bulan Jauari melambat untuk pertama kalinya sejak 14 bulan terakhir. Hal ini meningkatkan kemungkinan koreksi dalam penjualan dan kegiatan konstruksi. Pada akhirnya memicu kekhawatiran pertumbuhan di kinerja pertama 2014 ini.
Harga rumah baru naik 9,6 persen di Januari 2014 dari Januari 2013. Padahal data bulan Desember 2013 tumbuh 9,9%. Data ini merupakan survei di 69 kota di China.
Data ini menekan saham sektor properti di bursa Shanghai. Saham Poly Real Estate dan saham China Merchants property turun 7 persen. Demikian juga dengan saham bank seperti saham Bank of China dan saham ICBC yang turun 2 persen.
Selain itu, investor terfokus pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G-20 di Sydney selama akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya mereka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global dalam lima tahun ke depan.
Untuk bursa Asia melemah seperti indeks Nikkei turujn 0,1%, indeks Shanghai melemah 1,7%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks ASX turun Rp0,03%, indeks Hang Seng turun 0,8%.