INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin (24/2/2014). Data China tentang harga rumah baru turun di bulan Januari.
Apalagi pada akhir pekan lalu, bursa Asia bergerak lesu. Indeks Dow Jones dan indeks S&P turun 0,2%. Sementara Nasdaq hanya melemah 0,1% karena investor mencerna hasil laba kuartalan dan data perubahan yang negatif.
Investor terfokus pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G-20 di Sydney selama akhir pekan lalu. Untuk pertama kalinya mereka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global dalam lima tahun ke depan.
Untuk bursa Asia melemah seperti indeks Nikkei turujn 0,1%, indeks Shanghai melemah 1,7%, indeks Kospi turun 0,4%, indeks ASX turun Rp0,03%, indeks Hang Seng turun 0,8%. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa Shanghai melanjutkan pelemahan akhir pekan lalu. Investor mengkhawatirkan pasar properti setelah rumor bank menghentikan sementara kredit properti. Bank mencoba mengelola risiko kredit dari sektor properti yang terus mengalami peningkatan.
Sentimen ini menekan saham sektor properti di bursa Shanghai. Saham Poly Real Estate dan saham China Merchants property turun 7 persen. Demikian juga dengan saham bank seperti saham Bank of China dan saham ICBC yang turun 2 persen.
Untuk bursa Jepang kehilangan momentum awal karena yen menguat terhadap dolar ke 102,3 terhadap US$. Perdagangan berjalan dengan cukup berombak. Indeks Nikkei menyentuh level tertinggi dalam tiga pekan terakhir dan saat ini turun 1,4%.
Indeks ASX di Sydney melanjujtkan kenaikan dengan 0,03%. Namun saham pertambangan mengalami pelemahan seperti saham Rio Tinto turun 1 persen dan saham Fortescue Logam dan Whitehaven Coal turun 0,6%.