Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 20 poin mengikuti pelemahan bursa-bursa regional. Defisit perdagangan China menimbulkan kekhawatiran di pelaku pasar Asia.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.450 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.435 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 20,650 poin (0,44%) ke level 4.665,240. Sedangkan Indeks LQ45 turun 5,353 poin (0,68%) ke level 781,333.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (10/3/2014), IHSG dibuka berkurang 30,237 poin (0,65%) ke level 4.655,653. Indeks LQ45 dibuka terkoreksi 6,757 poin (0,86%) ke level 779,803.
Aksi jual terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua. Hampir semua sektor melemah, hanya sektor aneka industri yang bertahan positif dengan penguatan tipis.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 23,153 poin (0,49%) ke level 4.662,737. Sementara Indeks LQ45 turun 5,308 poin (0,67%) ke level 781,378.
Akhir pekan lalu IHSG bergerak variatif dan akhirnya stagnan. Poin hasil aksi beli di awal perdagangan langsung tersalip aksi jual menjelang penutupan perdagangan.
Sedangkan indeks-indeks di bursa Wall Street AS berakhir mixed. Data tenaga kerja yang menggembirakan di atas prediksi membuat indeks S&P 500 menembus rekor baru lagi.
Bursa-bursa di Asia kompak melemah setelah pengumuman neraca perdagangan China yang defisit di Februari. Negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia itu punya pengaruh besar terhadap sentimen pasar.
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai menipis 1,67 poin (0,08%) ke level 2.057,91.
- Indeks Hang Seng berkurang 42,48 poin (0,19%) ke level 22.660,49.
- Indeks Nikkei 225 anjlok 144,99 poin (0,95%) ke level 15.129,08.
- Indeks Straits Times turun 9,74 poin (0,31%) ke level 3.126,52.
sumber: detik.com