Jakarta -Sempat variatif, akhirnya IHSG harus puas berakhir di zona merah seiring minimnya sentimen dan cenderung diwarnai aksi profit taking yang terjadi. Padahal di awal perdagangan, IHSG sempat positif merespon menghijaunya laju bursa saham AS pasca dirilisnya penurunan klaim pengangguran mingguan AS. Penguatan selama tiga hari terakhir yang membuat IHSG menyentuh level 4700an yang merupakan level tertinggi sepanjang tahun ini membuat IHSG rawan dilakukan aksi angkat jemuran. Di sisi lain, pencapaian 4700an menyamai level yang pernah dicapai pada minggu ketiga September 2013 sebelum akhirnya terkoreksi. Pencapaian hingga saat ini pun diwarnai dengan beberapa utang gap yang belum dilunasi sehingga akan sangat rawan terprofitisasi jika sentimen yang ada nantinya tidak mendukung penguatan lanjutan. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4708,46 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4680,50 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4685,89. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing masih mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (10/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4656-4669 dan resisten 4694-4715. Upper spinning sentuh upper bollinger band (UBB). MACD mulai upreversal terbatas dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William's %R limited high. Peluang IHSG mulai berkurang dengan munculnya candle merah yang dibarengi mulai banyaknya aksi profit taking. Meski asing masih tercatat nett buy namun, bila aksi jual lebih besar maka sentimen positif tersebut tidak akan banyak pengaruh. Tetap mewaspadai potensi downreversal. (detik.com)