INILAHCOM, Jakarta Secara teknikal, saham PT Vale Indonesia (INCO) dan PT Aneka Antam (ANTM) sedang berada dalam tren naik. Akan tetapi, INCO dinilai paling menarik. Mengapa?
Pada perdagangan Senin (24/3/2014), saham PT Vale Indonesia (INCO) ditutup menguat Rp45 (1,7%) ke posisi Rp2.770. Begitu juga dengan saham PT Aneka Antam (ANTM) yang naik Rp20 (1,8%) ke Rp1.155 per saham.
Hendra Martono, Vice President Brokerage Strategic Development Henan Putihrai Securities mengatakan, secara teknikal, mulai dari tanggal 4 Februari 2014, saham INCO masih trending up. "Posisi saat ini pun saham ini masih bullish," katanya kepada INILAHCOM.
Karena itu, dia menegaskan, jika saham ini masih bisa bertahan di atas Rp2.625, masih sangat bagus. "Ini didasarkan pada support dari Moving Average (MA) 10. Sekarang, INCO masih berada di atas MA10 sehingga masih bagus," tandas dia.
Menurut Hendra, target resistance pertama untuk INCO adalah level tertinggi pada 20 Maret 2014 di Rp2.830. "Jika level ini terpecahkan, target berikutnya adalah Rp3.090. Terget harga ini berlaku sepekan ke depan," ucapnya.
Dia merekomendasikan buy on weakness saham INCO. "Syaratnya, saham ini jangan turun hingga ke bawah support kuat di Rp2.571. Jadi, support minor berada di Rp2.625 dan support kuat di Rp2.571. Jika beli saham saham ini, bisa dilakukan di atas Rp2.625. Tapi, jika turun ke bawah Rp2.570, ini mengharuskan cut loss," tutur dia mewanti-wanti.
Sementara itu, saham ANTM sejak 7 Januari 2014 hingga sekarang naik tapi sedikit sekali. "Jadi, saham ANTM ini sideways cenderung naik. Dari sisi volatilitasnya, ANTM kurang begitu bagus. Support ANTM berada di level Rp1.090, jika support ini tidak ditembus, boleh beli," timpal dia.
Terget pertama adalah level tertinggi 19 Maret di Rp1.190. Jika level ini ditembus, target penguatan berikutnya adalah Rp1.350. "Saya rekomendasikan beli saham ANTM di sekitar Rp1.100-an jika angka ini tidak ditembus ke bawah," ucapnya.
Sebaliknya, jika ANTM tembus Rp1.090 lebih baik hindari dulu. "Saya rekomendasikan, buy on weakness untuk ANTM," tuturnya.
Sebab, jika sideways dan kenaikannya tidak terlalu tinggi, tidak menarik untuk trading. Pilih saham yang volatilitasnya besar. Untuk saham dengan harga Rp1.000-an serprti ANTM, volatilitasnya yang bagus adalah 5-6% dari level tertinggi hingga terendahnya. Bandingkan dengan volatilitas ANTM yang hanya 2,9% hingga 3,6% rata-rata sebulan. Artinya, dari Rp1000, hanya Rp30. "Kecil sekali!" imbuh Hendra singkat.