korea by dewanti

Thursday, March 20, 2014

Jokowi Effect Berakhir, IHSG Jatuh 93 Poin dan Dolar ke Rp 11.415

Jakarta - Jokowi Effect sepertinya mulai mereda. Investor justru melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah terjadi penguatan signifikan akhir pekan lalu.
Hal ini terbukti dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jatuh cukup dalam hingga 93 poin atau 1,95%.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dibuka di posisi Rp 11.390 per dolar AS terjungkal hingga Rp 11.425.
Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 13,740 poin (0,28%) ke level 4.807,717. Sedangkan Indeks LQ45 turun 3,562 poin (0,44%) ke level 811,768.
Mengawali perdagangan, IHSG dibuka berkurang 35,182 poin (0,73%) ke level 4.786,275.
Hingga sesi I, Kamis (20/3/2014), IHSG jatuh cukup dalam hingga 93 poin atau 1,95% ke 4.727,582.
Sementara indeks LQ45 juga berada di zona merah di 795,256 atau minus 20 poin.
Hanya 59 saham emiten yang bergerak naik di sesi I ini. Sedangkan 222 saham jatuh di zona merah. Adapun 58 saham emiten tak bergerak.
Total frekuensi perdagangan saham sampai siang ini mencapai 146.272 transaksi dengan total volume 3,08 miliar. Adapun total nilainya mencapai Rp 3,74 triliun.
Sektor consumer goods dan manufaktur menjadi sektor yang membuat IHSG jatuh cukup dalam.
IHSG sempat jatuh ke level terendahnya di 4.723 dan tertingginya cuma di level 4.808.
 
Berikut saham yang masuk Top Losers sampai sesi I siang ini:
  • MERK turun Rp 5.000 ke level Rp 190.000
  • GGRM turun Rp 1.250 ke level Rp 45.300
  • INTP turun Rp 1.000 ke level Rp 23.050
  • UNVR turun Rp 625 ke level Rp 28.275
Berikut saham yang masuk Top Gainers sampai sesi I siang ini:
  • MYOR naik Rp 225 ke level Rp 29.825
  • LPFF naik Rp 175 ke level Rp 13.775
  • SRTG naik Rp 85 ke level Rp 4.370
  • LEAD naik Rp 55 ke level Rp 3.330
sumber: detik.com