Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) mentargetkan ekspor Indonesia di tahun 2014 mencapai US$ 190 miliar atau Rp 2090 triliun. Dari jumlah itu US$ 158-160 miliar atau 70% didapat dari ekspor produk non migas.
Angka itu lebih besar bila dibandingkan tahun 2013 lalu yang hanya US$ 182,57 miliar. Demi mencapai target khusus di tahun 2014 itu, Kemendag membuat sistem pemetaan atau semacam roadmap sasaran target ekspor.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengungkapkan di dalam perencanaan pemetaan khususnya berkaitan dengan negara tujuan ekspor produk Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu main market (pasar utama) dan prospective market (pasar potensial).
"Iya (cara ini) untuk merealisasikan target ekspor Indonesia di tahun 2014," ungkap Nus kepada detikFinance saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais Jakarta, Kamis (20/03/2014).
Ada 14 negara yang menjadi bidikan Kemendag sebagai pasar utama ekspor (main market) produk Indonesia seperti Jepang, Korea, China, India, Singapura, Thailand, vietnam, Filipina, Belanda, Italia, Spanyol dan Inggris. Ditargetkan Indonesia bisa mendapatkan devisa dari setiap negara sebesar US$ 2 miliar.
Sementara itu untuk pasar potensial (prospective market), Kemendag membidik 33 negara seperti Taiwan, Hongkong, Myanmar, Kamboja, Saudi Arabia, Iran, Brazilia, Meksiko, Argentina, China, Australia, Afrika Selatan, Mesir dan Nigeria. Diharapkan Indonesia mendapatkan devisa dari setiap negara sebesar US$ 1 miliar.
Sama dengan negara tujuan, target ekspor menurut produk juga dibedakan menjadi dua yaitu produk utama (main products) dan produk potensial (prospective products). Produk utama ekspor Indonesia seperti batu bara, CPO, tekstil, elektronik, produk kayu, produk kimia, produk logam, mesin-mesin, dan makanan olahan.
Sementara untuk produk eskpor yang potensial seperti alas kaki, perhiasan, produk plastik, udang, ikan dan produk ikan, kakao dan olahannya, kerajinan, rempah-rempah serta kulit dan produk kulit. Ia berharap target ekspor sebesar US$ 190 miliar tahun ini bisa tercapai.
"Target ekspor kita tahun ini ada pertumbuhan sebesar 4,1% walaupun teralu pesimis kita lihat saja. Target ekspor kita US$ 190 miliar, US$ 158-160 miliar itu datang dari non migas sekitar 70% lebih kontribusinya ekspor non migas dari ekspor kita," jelasnya. (detik.com)