Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 46 poin gara-gara aksi jual yang cukup ramai sejak pagi tadi. Mayoritas bursa-bursa di Asia masih terjebak di teritori negatif.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 30,592 poin (0,66%) ke level 4.589,624 bersamaan dengan melemahnya bursa-bursa regional. Sentimen dari gejolak di Ukraina sudah sampai ke Asia dan sekitarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis terjadi inflasi pada Februari 2014 hingga 0,26%. Sementara inflasi tahunan atau year on year di Februari 2014 sebesar 7,75%.
Sesuai prediksi pasar, neraca perdagangan pada Januari 2014 mengalami defisit hingga US$ 430,6 juta. Defisit terjadi akibat larangan ekspor hasil tambang mentah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (2/3/2014), IHSG anjlok 46,733 poin (1,01%) ke level 4.573,483. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,902 poin (1,27%) ke level 766,789.
Aksi jual terjadi karena gejolak di Eropa. Investor asing dan domestik melepas saham dan mencari instrumen investasi yang lebih aman, salah satunya emas.
Tekanan jual membuat indeks sulit bergerak ke atas. Indeks sama sekali tak menyentuh zona hijau dan jatuh sampai ke titik terendahnya di 4.573,358.
Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 103.356 kali pada volume 2 miliar lembar saham senilai Rp 4,674 triliun. Sebanyak 82 saham naik, 178 saham turun, dan 60 saham stagnan
Bursa-bursa di regional masih terjebak di zona merah akibat gejolak di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pasukan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut. Sentimen ini menekan nilai tukar mata uang Asia, terutama yen dan membuat bursanya negatif.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai menguat 16,46 poin (0,80%) ke level 2.072,76.
- Indeks Hang Seng jatuh 158,92 poin (0,70%) ke level 22.678,04.
- Indeks Nikkei 225 anjlok 288,59 poin (1,94%) ke level 14.552,48.
- Indeks Straits Times melemah 24,21 poin (0,78%) ke level 3.086,57.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya BFI Finance (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 2.280, Astra Agro (AALI) naik Rp 100 ke Rp 25.600, Indofood CBP (ICBP) naik Rp 50 ke Rp 11.225, dan Erajaya (ERAA) naik Rp 45 ke Rp 1.485.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 850 ke Rp 13.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 46.900, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 25.350, dan Indocement (INTP) turun Rp 475 ke Rp 21.975. (detik.com)