Jakarta -IHSG melanjutkan tren penguatannya kemarin ditutup naik hingga 105,657 poin (2,2%) di 4873,934. Pelaku pasar memburu saham-saham yang sensitif interest rate seperti perbankan dan properti menyusul surplus neraca perdagangan Februari hingga USD0,79 miliar dan rendahnya angka inflasi Maret yang mencapai 0,08% (m/m) dan 7,32% (y/y). Surplus neraca perdagangan Februari ditopang surplus sektor nonmigas yang mencapai USD1,59 miliar. Pemodal asing kembali mencatatkan nilai pembelian bersih hingga Rp1,87 triliun.
Sepanjang tahun ini asing telah membukukan pembelian bersih hingga Rp26,49 triliun. Derasnya arus dana asing yang masuk membuat nilai tukar rupiah atas dolar AS terus menguat. Kemarin rupiah menguat 1% di Rp11271 dari akhir pekan lalu di Rp11404. Aksi beli pemodal juga turut dipicu sejumlah sentimen individual emiten seperti pembagian dividen tahun buku 2013.
Sedangkan dari eksternal, data manufaktur China yang naik tipis tercermin dari indeks China Manufacturing PMI Maret di 50,3 naik dari bulan sebelumnya 50,2 menolong meredahkan kekhawatiran memburuknya perekonomian China. Sementara pasar saham global tadi malam melanjutkan tren bullish. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,46% dan 0,70%. Pasar merespon sejumlah data ekonomi terutama aktivitas manufaktur AS yang membaik di Maret lalu. Indeks ISM Manufacturing PMI Maret di AS 53,7 naik dari Februari 53,2.
Dengan dukungan pasar global yang kondusif dan sentimen positif dari domestik, IHSG diperkirakan masih akan bergerak di teritori positif hari ini. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4850 dan resisten di 4930.(detik.com)