korea by dewanti

Wednesday, April 2, 2014

Woori Korindo: Data Ekonomi Makro Sokong IHSG

Jakarta -Pada akhir perdagangan Selasa (1/4), IHSG berakhir dengan kenaikan signifikan sebesar 2.22% di 4,873.934 dan menjadi top gainers diantara bursa regional Asia lainnya. Investor asing mencatat kenaikan nilai net buy menjadi Rp 1.87 triliun. Saham index movers antara lain: ASII, BMRI, BBRI, BBCA, dan UNVR. Kenaikan IHSG tersebut antara lain didukung oleh hasil data makro perekonomian Indonesia, yakni data neraca perdagangan yang mencatat surplus sebesar USD 790 (akibat penurunan impor -10% yoy), serta inflasi Maret yang sebesar 0.08%.
Pada hari Rabu (2/4) IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pergerakan positif dengan support di 4,601 dan resistance di 4,897-4,903 di sekitaran upper limit bollinger. IHSG menembus level resistance sebelumnya di 4,871 dengan volume yang cukup kuat, dan diperkirakan akan mampu untuk menembus level 4,900 menuju 5,000. MFI dan Stochastic bullish continuation, RSI neutral, dan MACD bullish continuation dengan munculnya histogram positif. Sentimen positif dari posisi indeks global serta dukungan hasil data makro perekonomian yang cukup baik diperkirakan akan menopang pergerakan IHSG dalam minggu ini.
Bursa saham AS ditutup menguat pada hari Selasa (1/4). Dow Jones +0.46% di 16,532.61, S&P 500 +0.70% di 1,885.52, dan NASDAQ +1.64% di 4,268.04. Index S&P 500 sempat mencatat posisi all time high pada perdagangan Selasa tersebut. Adanya sentimen positif dari data ISM MAnufacturing PMI sebesar 53.7 (sebelumnya 53.2) serta the April Effect membuat sebagian besar investor merasa optimis terhadap kinerja saham. Berdasarkan pola historis, bulan April menjadi bulan dimana Dow Jones mencatatkan performa terbaiknya, dengan gain rata-rata sebesar 2% selama 50 tahun.
Indeks saham utama Eropa berakhir positif pada hari Selasa (1/4). FTSE 100 +0.82% di 6,652.61, CAC 40 +0.80% di 4,426.72, dan DAX +0.50% di 9,603.71. Sentimen positif datang dari hasil data makro yang membaik yakni PMI Manufaktur ISM AS 53.7 (dari 55.2), serta data PMI Manufaktur sejumlah negara Eropa yang stabil.(detik.com)