korea by dewanti

Tuesday, April 15, 2014

Saham Lorena Dibuka Merah, Turun Tipis ke Rp 895/Lembar

Jakarta -Saham PT Lorena Eka Sari Transport Tbk (LRNA) pada perdagangan perdananya dibuka turun di harga Rp 895 per lembar dari harga saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 900 per lembar.
Saham perusahaan transportasi ini sempat menyentuh level tertingginya di angka Rp 990 per saham dengan level terendah di angka Rp 895 per saham.
Saham ini ditransaksikan sebanyak 118 kali dengan volume 3.000 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp 1 miliar.
Perusahaan jasa angkutan darat ini melepas 150 juta saham atau setara 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, perseroan meraup dana segar sebesar Rp 135 miliar.
"Hari ini pencatatan dan perdagangan perdana saham Lorena. Berharap dengan dicatatkannya saham ini akan menjadi bagian koleksi para investor. Mulai hari ini Lorena sudah memiliki saham publik sehingga wajib mengimplementasikan GCG," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito saat pencatatan saham perdana (Listing) Perseroan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Direktur Utama Lorena G.T Soerbakti mengatakan, peristiwa ini merupakan sejarah baru selama 41 tahun perseroan dikenal sebagai bus AKAP dengan merek Lorena. Sejak 2008 perseroan menjadi salah satu operator bus transJakarta.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Harapan kami perseroan bertumbuh dengan sangat baik sehingga memberikan imbal hasil yang baik bagi masyarakat," ujar dia.
Perusahaan bus ini juga akan menerbitkan 30 juta waran seri I dengan rasio 5:1, yang berarti setiap pemilik lima lembar saham IPO, berhak memperoleh waran seri I Lorena.
Adapun, harga pelaksanaan dari waran ini adalah Rp950. Nilai nominal waran sama seperti nilai nominal saham perusahaan, dengan waktu pelaksanaan mulai 14 Oktober 2014-13 April 2019. Perseroan juga mengalokasikan 1% atau 1,5 juta saham dari total saham IPO untuk dibeli oleh pegawainya (ESA).
Selain itu, perseroan juga menyiapkan opsi saham untuk program management and employee stock option (MESOP), sebanyak-banyaknya 11,65 juta atau 3,33% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah IPO.
Perolehan dana IPO sebesar 81% akan digunakan untuk menambah armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Penambahan bus baru diperkirakan sekitar 100 unit – 125 unit.
Selain itu, sekitar 16% dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas depo dan workshop transjakarta di Ceger, Jakarta Timur, sedangkan 3% sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja.
Perusahaan transportasi darat ini merupakan emiten ke-10 di tahun 2014 dan ke-492 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). (detik.com)