INILAHCOM, Jakarta - PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) merasa mendapatkan dampak efek dari kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk industri.
Pasalnya, menurut Dirut INTP, Cristian Kartawijaya perseroan menggunakan listrik mencapai 65%. "Sampai saat ini penggunaan listrik mencapai 60-65%," kata Cristian usai RUPS di Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Dengan adanya dampak tersebut, lanjut Cristian perseroan akan menaikan harga semen. Kenaikan harga semen kisaran 1-2%.
Alasan menaikan harga karena desakan dari naiknya ongkos produksi dari sisi listrik. "Kita akan naikan harga semen 1-2% tapi bertahap gak sekaligus, nanti kalau sekaligus nggak baik," katanya.
Sementara itu, pangsa pasar Indocement baru mencapai 30%. Cristian mengatakan bila kenaikan harga semen secara langsung akan mengurangi pangsa pasar. "Pangsa pasar kita 30-35 persen. Menaikkan harga disesuaikan market," katanya.
Sementara dalam Permen Nomor 9 Tahun 2014 mengatur empat golongan yang dikenai penyesuaian tarif berkala (tarif adjustment) setiap bulan. Pertama, golongan rumah tangga besar (R-3) yaitu pelanggan yang menggunakan daya 6.600 VA ke atas.
Kedua, Bisnis menengah (B-2) yakni pelanggan dengan daya 6.600 VA sampai dengan 200 kVA. Ketiga, golongan bisnis besar yang memiliki daya 200 kVA ke atas. Terakhir, kantor pemerintah sedang (P-1) yang menggunakan daya dari 6.600 VA hingga 200 kVA.