Jakarta -Naiknya Dow Jones serta membaiknya cadangan devisa dapat memberikan dukungan menjelang penentuan BI Rate siang nanti. IHSG bergerak positif setelah sempat melemah pada awal perdagangan kemarin. Masih berlanjutnya aksi beli asing diharapkan dapat mempertahankan tren kenaikan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area yang positif hari ini.
APLN Rencana emisi obligasi
PT Agung Podomoro Land (APLN) berencana menerbitkan obligasi bertenor 5 tahun senilai Rp 750 Miliar dengan kupon 12.25%. Obligasi tersebut merupakan obligasi tahap II atas obligasi berkelanjutan I APLN senilai total Rp 2.5 Triliun. Tahun lalu APLN telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I senilai total Rp 1.2 Triliun. Pefindo memberi peringkat idA terhadap rencana emisi obligasi APLN. Masa penawaran berlangsung 23.28 Mei dengan tanggal penjatahan 30 Mei dan pencatatan 4 Juni. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung proyek properti yang dijalankan perusahaan.
FREN Rencana emisi MCB
PT Smartfren (FREN) berencana menerbitkan saham baru tanpa HMETD melalui penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) II senilai total Rp 9 Triliun. Obligasi tersebut bertenor 5 tahun, membayarkan bunga 0% per tahun. OWK II Seri 1 senilai Rp 1 Triliun terdiri dari 5 sertifikat, masing-masing senilai Rp 200 Miliar. Dalam setiap sertifikat OWK II Seri 1 tersebut melekat 8 opsi yang memberi hak kepada pemegang obligasi untuk membeli "OWK II Seri Baru" pada harga Rp 200 Miliar. Dengan demikian apabila semua obligasi diserap pasar maka total dana yang diserap mencapai Rp 9 Triliun. OWK dapat dikonversi menjadi saham sewaktu-waktu oleh pemegang obligasi pada harga Rp 100 per lembar. seluruh dana hasil emisi akan dialokasikan untuk membayar pinjaman jangka pendek serta mendukung modal kerja.
INCO Belanja modal
PT Vale Indonesia (INCO) menganggarkan belanja modal US$ 100 Juta tahun ini, lebih rendah dari anggaran belanja tahun lalu senilai US$ 216 Juta dikarenakan masih menunggu proses renegosiasi kontrak dengan pemerintah. INCO pada tahun ini hanya akan fokus pada peningkatan produksi dengan menargetkan produksi sebanyak 79,600 ton naik 5% dibandingkan realisasi produksi 75,802 ton pada 2013 lalu. Peningkatan produksi akan didukung oleh kenaikan harga jual nikel dalam beberapa bulan terakhir yang dipicu oleh larangan ekspor bijih nikel pada Januari 2014 lalu.
KLBF Bisnis nutrisi
PT Kalbe Farma (KLBF) akan meningkatkan kapasitas produksi dalam divisi nutrisi yang memproduksi susu hingga 30%-50%. Oleh karena itu KLBF akan membangun dua pabrik baru. Pabrik susu bubuk berkapasitas 12,000 ton per tahun dengan investasi Rp 200 Miliar - Rp 300 Miliar di Cikampek dan pabrik susu cair di Sukabumi dengan investasi Rp 150 Miliar. Konstruksi pabrik di Sukabumi akan dimulai dalam beberapa bulan sedangkan konstruksi pabrik susu di Cikampek sudah emncapai 25%. KLBF juga berencana menambah mesin baru di pabrik Cikarang.
SMGR Fasilitas pinjaman
PT Semen Indonesia (SMGR) akan menambah pinjaman senilai Rp 1.9 Triliun dengan bunga sebesar 9%-9.5% dan berjangka waktu tiga tahun. Penandatangan pinjaman akan dilakukan pada tahun ini. Namun, untuk penarikan pinjaman akan dilakukan pada 4Q 2015. Pinjaman akan diperoleh dari sindikasi beberapa bank dengan lead arranger PT Bank Mandiri (BMRI). SMGR akan menggunakan fasilitas pinjaman ini untuk pengembangan pabrik Indarung VI yang membutuhkan investasi hingga Rp 3 Triliun. Sebelumnya SMGR telah memperoleh utang US$ 100 juta dari BMRI dan Standard Chartered dengan tenor lima tahun yang digunakan untuk merestrukturisasi kredit investasi anak usaha, Thang Long di Vietnam.(detik.com)