Jakarta -Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) memastikan seluruh pabrikan rokok di Indonesia yang memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) mengalami penurunan produksi. Hal ini merupakan tren umum yang terjadi di pasar rokok SKT dalam negeri terkait pergeseran pasar dari SKT ke Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moefti kepada detikFinance, Jumat (23/5/2014)
Muhaimin menjelaskan masalah penurunan penjualan tak hanya dialami oleh Sampoerna. Ia mengatakan para pabrikan besar yang juga memproduksi SKT seperti Gudang Garam, Bentoel, Djarum dan lainnya mengalami hal sama.
Namun ia mengatakan soal langkah penutupan pabrik atau pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi kebijakan masing-masing perusahaan. Ia pun tak membantah risiko penutupan pabrik hingga PHK akan berlanjut karena kondisi pasar yang tak lagi kondusif bagi produk SKT di dalam negeri.
"Soal apakah penutupan pabrik dan PHK itu tergnatung dari mereka. Setiap pabrikan punya cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah penurunan pasar, artinya bisa saja mengurangi jam kerja, walaupun kemungkinan itu (tutup pabrik dan PHK) bisa terjadi lagi," katanya.
Ia juga tak bisa memungkiri bahwa tren penurunan pasar SKT bisa saja terus berlanjut, namun setiap pabrikan punya proyeksinya masing. Sebagai gambaran, pada 2009 komposisi pangsa pasar rokok SKT di Indonesia masih mencapai 30,4% tetapi tahun lalu hanya 23%.
"Setiap pabrikan punya sendiri proyeksinya, mereka punya perkiraan masing-masing. Nanti kalau saya sampaikan bisa dimarahin oleh para pabrikan rokok," katanya tertawa.
Menurutnya mayoritas pangsa pasar rokok SKT di Indonesia adalah konsumen dengan usia lanjut. Namun ada juga konsumen usia muda yang menikmati rokok SKT.
"Rokok SKT paling banyak konsumsi di sini (Indonesia), perokoknya tua kebanyakan, tapi orang muda juga ada," katanya.
PT HM Sampoerna akan menutup pabrik SKT mereka di Jember dan Lumajang akhir Mei 2014. Rencananya total karyawan yang akan di-PHK mencapai 4.900 karyawan. (detik.com)