Bisnis.com, JAKARTA--Sengitnya persaingan antara dua pasang kandidat dalam pemilihan presiden ternyata berimbas pada ketidakpastian dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo menilai persaingan dua pasang calon dalam pemilihan presiden cukup ketat.
Perkembangan politik dan pertarungan sengit memperebutkan kursi nomor 1 di Tanah Air masih memunculkan tanda tanya dalam hasil pemilihan umum, khususnya bagi investor di Indonesia.
"Meski ada dua pasang calon, tetapi ada satu pesaing yang cukup ketat dan itu juga direspons oleh pelaku pasar," ungkapnya, Kamis (5/6/2014).
Berdasarkan data Bank Indonesia, Rabu (5/6/2014), kurs tengah rupiah dipatok pada level Rp11.874 per dolar AS, melemah dari posisi Rp11.810 per dolar AS, atau anjlok 1,14%.
Selain pesta demokrasi, BI menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung dipengaruhi oleh defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan perkembangan perekonomian global.