korea by dewanti

Friday, October 11, 2013

Ekspektasi Kinerja Emiten AS Perkuat Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (11/10/2013) diprediksi menguat. Positifnya ekspektasi atas kinerja emiten AS jadi salah satu katalisnya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini salah satunya didorong oleh kemungkinan perkembangan negosiasi antara Presiden AS Barack Obama dengan kalangan DPR dari Partai Republik. Menurut Christian, Partai Republik kemungkinan akan mempertimbangkan proposal perpanjangan plafon utang.
Setidaknya, kata dia, perpanjangan untuk empat hingga enam pekan sehingga bisa mengulur waktu untuk melanjutkan negosiasi. Artinya, kapasitas pinjaman ditambah sementara untuk angggaran 4-6 pekan (jangka pendek). "Karena itu, rupiah cenderung menguat dalam kisaran 11.370 hingga 11.500 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Kedua, kata Christian, rupiah juga mendapat dukungan dari fokus pasar yang akan tertuju pada beberapa laporan keuangan emiten di AS untuk kuartal III-2013 yang semalam banyak dirilis.
"Setelah AS keluar dari fase resesi, asumsinya, jika terjadi kesepakatan antara Obama dengan Partai Republik pasar optimistis, siklus pemulihan ekonomi AS berlanjut," ujarnya.
Menurut Christian, laporan keuangan emiten di AS sudah diekspektasikan positif sepanjang kuartal III-2013. "Sebab, data-data ekonomi sebelumnya juga menunjukkan adanya kenaikan khususnya data-data tenaga kerja AS," ucapnya.
Dia menegaskan, peningkatan lapangan kerja AS menunjukkan peningkatan laba pada berbagai perusahaan di AS. "Buktinya, mereka menambah ekspansi dan menambah karyawan. Karena alasan itulah, laju earning AS diekspektasikan positif sehingga meningkatkan hasrat pasar atas aset-aset berisiko termasuk rupiah," papar dia.
Ketiga, rupiah mendapat sentimen positif dari pernyataan Perdana Menteri China Lee Kegiang bahwa laju pertumbuhan ekonomi China diekspektasikan tetap stabil di atas 7,5% untuk tiga kuartal berturut-turut.
China juga berencana ekspansi kerjasama ekonomi dengan Indonesia setelah pertemuan perdana menteri China dengan Presiden Yudhoyono. "Semua itu, bisa mendukung potensi kestabilan rupiah," tuturnya.
Kemempat, lanjut dia, kemarin dirilis data unemployment claim AS yang juga jadi sentimen negatif bagi dolar AS. Sebab, angkanya memburuk ke 374 ribu dari sebelumnya 308 ribu. "Jumat ini akan dirilis data sentimen konsumen AS yang juga sudah diprediksi melemah ke 77,2 dari sebelumnya 77,5," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (10/10/2013) ditutup menguat 40 poin (0,34%) ke posisi 11.480/11.500. Penutupan tersebut sekaligus sebagai intraday terkuatnya dan terlemah di level 11.545.