INILAH.COM, Jakarta Laju IHSG Jumat (11/10/2013) diproyeksikan variatif melemah dalam kisaran 4.425-4.510. Sepinya transaksi jelang libur Idul Adha jadi salah satu pemicunya.
Pada perdagangan Kamis (10/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 29,24 poin (0,66%) ke posisi 4.486,678. Intraday terendah 4.477,457 dan tertinggi 4.503,075.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup menguat. "Penguatan didorong oleh mulai optimisnya investor akan terjadinya kesepakatan untuk meningkatkan pagu utang Amerika," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Menurut Purwoko, kubu Republik di DPR AS akan mengirim perwakilannya ke gedung putih untuk bernegosiasi dengan Obama. "Obama juga mengatakan mempertimbangkan membicarakan masalah healthcare jika Republik berniat mengakhiri kebuntuan," ujarnya. Padahal, sebelumnya Obama berkeras untuk tidak bernegosiasi tentang healtcare.
Selain itu, lanjut dia, pasar sangat menyukai kandidat kuat pengganti Gubernur The Fed Ben Bernanke, yaitu Janet Yellen. "Sebab, Yellen merupakan sosok yang mendukung stimulus dan juga mendukung the Fed dalam menggunakan target inflasi dan pengangguran," papar Purwoko.
Hal tersebut, lanjut Purwko, membuat emerging market kembali positif kemarin. Sebab, diperkirakan akan memberi waktu lebih untuk emerging market bersiap diri dalam menghadapi tapering.
Hanya saja, Purwoko menggarisbawahi, pergerakan pasar kemarin juga diwarnai oleh penurunan saham grup MNC seperti PT Global Mediacom (BMTR), PT Media Nusantara Citra (MNCN), dan PT MNC Investama (BHIT).
Di atas semua itu, Jumat (11/10/2013), Purwoko memperkirakan, transaksi di bursa saham akan relatif sepi menjelang libur panjang Idul Adha. IHSG diproyeksikan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. "Kisaran support-resistance 4.425-4.510," imbuh Purwoko.