Jakarta - Meski bergerak positif namun, laju IHSG selama intraday perdagangan cenderung sideways. Mulai adanya aksi ambil untung dari para pelaku pasar, masih melemahnya nilai tukar Rupiah, dan variatifnya laju bursa saham Asia yang cenderung melemah sempat memperlambat laju IHSG. Tetapi, masih adanya imbas sentimen positif dari kondisi makroekonomi Indonesia dan berita positif dari terpilihnya Janet Yellen sebagai calon gubernur The Fed membuat IHSG masih dapat mampu bertahan di zona hijaunya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4503,08 (level tertingginya) di awal sesi dan menyentuh level 4477,46 (level terendahnya) jelang pre closing dan berakhir di level 4486,68. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Jumat (11/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4435-4480 dan resistance 4498-4515. Berpola menyerupai three white soldier di atas middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung mendatar dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan upreversal. Laju IHSG mampu bertahan target resisten kami (4463-4478). Meski masih ada peluang untuk melanjutkan kenaikannya namun, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah (jika terjadi) mengingat kenaikannya yang mulai terbatas seiring adanya persepsi atas kekhawatiran akan pembalikan arah IHSG setelah menguat 3 hari berturut. (detik.com)