korea by dewanti

Thursday, October 17, 2013

Shutdown AS Berakhir, Jual Saham di Harga Atas

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, laju IHSG diprediksi menguji resisten 4.550 seiring berakhirnya shutdown pemerintahan AS. Jual saham disarankan pada harga atas.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, tadi malam, Wall Street berhasil menguat signifikan. "Indeks DJIA dan S&P ditutup masing-masing menguat 1,36% dan 1,38% di 1.5373,83 dan 1.721,54," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Penguatan di Wall Street, kata dia, dipicu oleh tercapainya kesepakatan kenaikan pagu utang AS dan anggaran pemerintahan federal di Senat AS. "Senat AS menyepakati pemerintahan akan kembali dibuka hingga 15 Januari 2014 dan kenaikan pagu utang berlaku hingga 7 Februari 2014," ujarnya. "DPR AS akan melakukan voting atas kesepakatan Senat AS tersebut."
Perkembangan positif di Wall Street tersebut, lanjut dia, diperkirakan akan mempengaruhi perdagangan hari ini. "Pelaku pasar diperkirakan melakulan pembelian selektif," ucapnya.
David memperkirakan, IHSG bergerak di teritori positif dengan support di 4.480 dan resisten di 4.550. "Support pertama IHSG di 4.480 dan support kedua di 4.420. Di sisi lain, resistance pertama di 4.550 dan resistance kedua di 4.580," papar dia.
Secara terpisah, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, pemerintahan AS akhirnya bisa kembali beroperasi secara penuh. "Memang, semua masih menunggu ketokan palu terakhir dari Konggres," ucapnya.
Hanya saja, dengan adanya persetujuan dari Senat atas kenaikan batas hutang dan penambahan anggaran, sepertinya permasalahan US Government shut down ini sepertinya bakal segera berakhir. "Sentimen positif dari persetujuan Senat ini, telah membuat indeks Dow Jones Industrial (DJI) naik 1,36 persen dan ditutup pada level 15.373,83. Kenaikan tersebut, telah membuat indeks Nikkei, Hang Seng dan Kospi pagi tadi bergerak naik," papar dia.
Kenaikan tersebut, kata dia, telah membuat IHSG bergerak naik. "IHSG yang kemarin ditutup dengan signal negatif setelah gagal bertahan diatas suport 4.503, hari ini menguji resisten kuat di 4.550. Resisten kedua ada di 4.610," tuturnya.
Penguatan yang terjadi di bursa regional, terlihat agak terbatas. Pelaku pasar mensikapi perkembangan yang ada dengan berhati-hati. "Kondisi ini sebaiknya membuat pelaku pasar berhati-hati dalam melakukan trading hari ini. Kami lebih cenderung memberikan rekomendasi Sell On Strength untuk hari ini," kata Satrio.
Di atas semua itu, David Sutyanto menyodorkan enam saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pelaku pasar untuk trading.
 
Saham-saham tersebut adalah:
  1. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp8.050-8.300, trading buy, stop loss di Rp8000;
  2. Saham PT Bank Mandiri (BMRI) dalam kisaran Rp8.300-8.900, trading buy, stop loss di Rp8.200;
  3. Saham PT Astra Internasional (ASII) dalam kisaran Rp6.900-7.500, sell on strength, stop loss di Rp6.800;
  4. Saham PT Modernlnd Realty (MDLN) dalam kisaran Rp800-850, trading buy, stop loss di Rp790;
  5. Saham PT Semen Indonesia (SMGR) dalam kisaran Rp13.550-14.500, buy on weakness, stop loss di Rp13.400; dan
  6. Saham PT Pakuwon Jati (PWON) dalam kisaran Rp260-295, trading buy, stop loss di Rp255.