korea by dewanti

Monday, December 23, 2013

IHSG Punya Potensi Menguat Lagi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu terpangkas 36 poin setelah seharian melemah terkena aksi ambil untung. Banyak investor yang enggan berdagang terhembus aroma libur panjang.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (19/12/2013), IHSG ditutup terpangkas 36,424 poin (0,86%) ke level 4.195,556. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 7,223 poin (1,02%) ke level 698,220.
Bursa Wall Street AS berakhir positif pada akhir pekan. Setelah pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi AS yang tajam selama 2 tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (20/12/2013), Indeks Dow Jones naik 42,06 poin (0,26%) ke level 16,221.14. Indeks Standard & Poor's 500 ditutup menguat 8,71 poin (0,48%) ke level 1.818,31. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 46,61 poin (1,15%) ke level 4.104,74.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa menguat dibantu sentimen positif dari pasar global dan regional. Tetap waspada aksi ambil untung jelang libur panjang.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Straits Times naik 8,60 poin (0,28%) ke level 3.103,08. 
  • Indeks KOSPI menguat 8,87 poin (0,45%) ke level 1.992,22. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Sehari setelah pelaku pasar merasakan eforia dari hasil keputusan rapat FOMC yang baru akan mempertimbangkan melakukan tappering off pada Januari 2014 dan masih mempertahankan tingkat suku bunga rendahnya, laju IHSG terimbas laju pelemahan bursa saham Asia yang juga terimbas penurunan laju bursa saham AS dengan mulai adanya aksi ambl untung jelang libur Natal. Dengan imbas tersebut membuat pelaku pasar pasang aksi jual sehingga menghadang potensi kenaikan lanjutan IHSG. Seolah berada di dua sisi sentimen dimana hasil keputusan The Fed tersebut memberikan sentimen positif namun, di sisi lain makin melemahnya nilai tukar Rupiah memberikan sentimen negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4230,61 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4180,81 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan berakhir di level 4195,56. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (23/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4168-4185 dan resistance 4215-4235. Berpola menyerupai evening star di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD tertahan uptrend dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan upreversal. IHSG kembali masuk dalam target support (4186-4215) yang memperlihatkan dorongan jual masih mendominasi. Aksi ambil untung diperkirakan masih akan berlanjut jika tidak ada sentimen positif yang dapat menahannya. Diharapkan positifnya laju bursa saham AS dan Eropa berimbas pada IHSG.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -36.42 poin (-0.86%) ke 4,195.56 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.6 juta lot atau setara dengan Rp4 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.55%), sektor basic-industries (+0.08%), sektor construction and property (-1.24%), sektor consumer goods (-0.59%), sektor finance (-1.49%), sektor infrastructure (-0.70%), sektor mining (-1.59%), sektor misc-industries (-1.34%), dan sektor trade (-0.29%)."
Tercatat sebanyak 81 saham mengalami penguatan, 175 saham mengalami penurunan, 84 saham tidak mengalami perubahan dan 202 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. CPIN (+3.03%), EXCL (+3.03%), BMRI (+0.63%), LPPF (+2.73%), dan BTPN (+3.75%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BBCA (-3.14%), BBRI (-3.52%), ASII (-1.54%), TLKM (-1.18%), dan KLBF (-4.00%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp32 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBRI, BBCA, PGAS, ANTM, dan ASRI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,214 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu jika dilihat timeframe hourly, sudah mencapai koreksi Fibonacci 50, dengan swing high di 4257 dan swing low di 4111, namun jika dilihat dengan timeframe harian, maka tampak bahwa IHSG masih berpotensi untuk koreksi kembali, tetapi jika dilihat dengan timeframe mingguan terlihat bahwa IHSG telah tepat berada di support indicator PSAR, stochastic goldencross disertai dengan volume yang lebih besar dari volume minggu lalu, sehingga kami menyimpulkan bahwa potensi koreksi IHSG untuk jangka harian masih ada namun untuk jangka mingguan akan naik hingga resistance level di 4380.
Untuk perdagangan hari ini kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat, dan rekomendasi Trading Buy, adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: CPIN, ITMG, AKRA. (detik.com)