INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia pada perdagangan Selasa (25/2/2014) menguat seiring bursa saham AS.
Wall Street mengalami reli dari akhir pekan lalu karena investor mencerna aksi korporasi untuk merger dan akuisisi. Padahal data ekonomi belum terlalu positif. Sebab tertekan dengan musim dingin yang ekstrem sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq naik 0,6%. Indeks S&P naik menunju level tertinggi di 1.858,76 sejak 15 Januari lalu. Demikian mengutip cnbc.com. Indeks Nikkei naik 1,4%, indeks Hang Seng naik 0,4%, indeks ASX turun 0,1%, indeks Shanghai naik 0,1% dan indeks Kospi menguat 0,6%.
Investor di bursa Jepang mencerna pernyataan Menkeu Jepang, Taro Aso di G-20. Dia berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jepang sejalan dengan tujuan G-20.
Untuk bursa Shanghai stagnan dengan cenderung mixed. Indeks masih menyisakan tekanan pada perdagangan sebelumnya. Indeks tertekan data harga rumah baru bulan Januari yang turun. Saham properti melanjutkan pelemahan seperi Poly Real Estate yang turun 0,3%.
Sedangkan bursa Australia menutup kerugian sebelumnya dengan menyentuh level tertinggi sejak Juni 2008 di 5.461. Saham perbankan dan pertambangan berada di area hijau. Saham National Australia Bank (NAB) naik 0,6% dan saham Macquarie 0,9 persen.